Inibaru.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membuka Festival Film Indonesia pada Kamis, 21 September 2017 di Big Step Hall, Osaka, Jepang. Sejumlah film top Indonesia ditayangkan di festival tersebut.
"Film merupakan produk budaya. Di dalamnya tecermin karakter, kekayaan khazanah dan pergulatan satu bangsa menghadapi perubahan zaman,” ucap Muhajir sebagaimana dilansir Antara (22/9).
Tujuan penyelenggaraan Festival Film Indonesia di Osaka adalah untuk memperkenalkan wajah Indonesia kepada masyarakat Jepang sekaligus mendekatkan budaya bangsa bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Negeri Matahari Terbit.
"Dengan menyaksikan film-film Indonesia masa kini, saya berharap warga Indonesia yang tinggal di Jepang tidak kehilangan cintanya kepada Indonesia,“ lanjutnya.
Baca juga: Film Kita Disambut Hangat Publik Nanning di Tiongkok
Festival Film Indonesia ini diadakan berkat kerjasama KJRI Osaka dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa film Indonesia yang ditayangkan dalam festival tersebut adalah Ada Apa dengan Cinta 2, Filosofi Kopi, Sepatu Dahlan, The Mirror Never Lies, serta Toba Dreams.
Tak hanya memperkenalkan Indonesia melalui film, Muhadjir juga mengajak sineas dari Jepang untuk melakukan pengambilan gambar di Indonesia. Menurutnya, telah banyak sutradara film dunia yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat pengambilan gambar filmnya.
"Mewakili pemerintah Indonesia, saya mengundang para pembuat film di Jepang untuk melakukan syuting di daerah-daerah Indonesia,” ujar pria kelahiran Madiun ini.
Baca juga: Dua Film Inspiratif Ini Raih Penghargaan di Hong Kong
Mengingat Indonesia dan Jepang memiliki sejarah yang panjang, Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan Jepang sehingga hubungan kedua negara semakin erat, harmonis, dan saling menguntungkan.
Festival Film Indonesia yang diadakan pada 22-24 September ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Perfektur Osaka, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Osaka Wisnu Edi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi, Staf Khusus Mendikbud Fajar Riza Ul Haq, Kepala Pusbang Film Kemendikbud Maman Wijaya, Direktur Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Renani dan Kepala Biro PKLN Suharti.
Selama penyelenggaraan, sambutan masyarakat Jepang pada film Indonesia sangatlah luar biasa. Tingkat okupasi tempat duduk di bioskop rata-rata lebih dari 70 persen. Bahkan, tidak ada kursi yang tersisa untuk film Filosofi Kopi dan Ada Apa Dengan Cinta 2. (AW/SA)