BerandaCOVID 19
Selasa, 4 Jan 2021 13:08

Sinovac Sudah Tiba di Jateng, Vaksinasi akan Dimulai pada 14 Januari

Sinovac Sudah Tiba di Jateng, Vaksinasi akan Dimulai pada 14 Januari

Vaksin Sinovac sudah tiba di Jawa Tengah. (Humas Pemprov)

Sebanyak 62.560 dosis vaksin Sinovac sudah tiba di Jateng. Rencananya vaksin tersebut akan mulai diedarkan pada 14 Januari 2020. Target pertama yang akan divaksin adalah para tenaga kesehatan (nakes).<br>

Inibaru.id - Vaksin Sinovac telah mendarat di Semarang pada Senin (4/1/2020) dinihari. Vaksin yang datang di Jateng sebanyak 62.560 dosis. Diharapkan, vaksin ini bisa jadi jawaban untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih parah di Indonesia.

"Ini (penyuntikan vaksin) bertahap dan alhamdulillah sudah kita siapkan semuanya termasuk nanti sistem distribusinya ke daerah sampai ke penerima," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengecek vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji, Semarang, Senin (4/1).

Kata Ganjar, proses vaksinasi akan mulai dilakukan pada 14 Januari. Target pertama adalah untuk tenaga kesehatan dan personel penunjang di seluruh fasilitas kesehatan.

Sejauh ini Pemprov Jateng sudah melakukan perhitungan matang. Total, vaksin yang dialokasikan untuk Nakes sebanyak 177.784 dosis. Setelahnya, di tahapan kedua barulah orang-orang yang melakukan pelayanan publik seperti TNI/Polri, Satpol PP, petugas bandara, pelabuhan, KA, guru, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yangmendapatkannya. Dosis yang disediakan sebanyak 1,1 juta.

Masyarakat yang rentan terinfeksi akan mendapatkan vaksin di tahap ketiga dengan dosis sebanyak 11,4 juta. Setelah itu, barulah di tahapan keempat, masyarakat umum dan lainnya mendapatkannya. Dosis yang disediakan untuk masyarakat umum lainnya 6,04 juta, sementara masyarakat lain termasuk pelaku ekonomi sebanyak 4,5 juta.

Jateng Sudah Siap

Kalau merujuk peraturan, menurut Ganjar vaksinasi ini nggak gampang. Pengelolaannya harus hati-hati dan rantai dingin vaksin harus benar-benar terjaga.

"Istilahnya harus ada rantai dingin, mulai dari sini sampai ke Kabupaten/Kota, Puskesmas bahkan sampai ke orangnya harus menggunakan tempat khusus. Ini nggak boleh putus agar vaksinnya tidak rusak. Kami sudah siapkan pengelolaan dengan hati-hati sambil menunggu jadwal-jadwal kedatangan berikutnya," jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek vaksin covid-19 yang datang di Jawa Tengah. (Humas Pemprov)<br>

Untuk diketahui, rantai dingin adalah proses menjaga suhu vaksin di kondisi idealnya sehingga kualitasnya tetap terjaga dari awal sampai pelaksanaan vaksinasi.

Kemudian, untuk distribusi vaksin tahap pertama, Ganjar sudah mendata penerimaan di masing-masing 35 kabupaten/ kota.

"Sudah ada tabelnya dari 35 kabupaten/kota penerima vaksin ini. Terbanyak kalau saya lihat di Kota Semarang, kemudian Solo dan Banyumas. Itu yang rata-rata jumlahnya di atas 10.000 dosis," jelas Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, setelah kedatangan vaksin tahap pertama ini, pihaknya langsung menata proses distribusi. Diharapkan dalam waktu singkat, vaksin dapat didistribusikan ke daerah.

"Segera nanti kami distribusikan, dalam waktu 1-2 hari akan kami distribusikan ke kabupaten/kota," jelasnya.

Untuk persiapan di kabupaten/kota, Yulianto memastikan sudah matang. Rantai dingin vaksin sudah disiapkan. Bahkan, vaksinator di masing-masing tempat juga sudah dilatih.

"Semuanya sudah kami siapkan, jadi bisa langsung jalan termasuk rantai dinginnya karena vaksin ini harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celcius. Untuk kedatangan vaksin selanjutnya, kami belum tahu jadwal datang lagi vaksinnya kapan, karena kebijakan itu dari pusat," pungkasnya.

Kedatangan vaksin di Jateng ini merupakan kabar baik untuk menangani kasus Covid-19 yang semakin menggila. Semoga bisa terdistribusi dengan baik ya, Millens. (IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025