BerandaCoffreak
Sabtu, 20 Apr 2018 15:55

Mengintip Dapur Kopi Tekodeko Koffiehuis

Mengintip Dapur Kopi Tekodeko Koffiehuis

Dapur kopi ala Tekodeko Koffiehuis. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Kopi yang enak pasti menjadi daya tarik penikmat Tekodeko Koffiehuis. Berbagai kopi serta metode peracikan kopi yang ngetren di kalangan masyarakat ada di sini. Yuk, tilik dapurnya!

Inibaru.id – Berbicara tentang kopi pasti nggak lepas dari metode meracik kopi yang banyak macamnya. Tiap tempat ngopi juga punya andalan sendiri-sendiri, nggak terkecuali Tekodeko Koffiehuis. Andalan kedai kopi di Semarang ini adalah kopi Nusantara-nya yang variatif.

Pelbagai jenis biji kopi khas Tanah Air tersedia di kedai ini, mulai dari kopi-kopi lokal Semarang dan sekitarnya, Toraja, Bali, bahkan hingga Flores. Untuk mengantisipasi selera pengunjung, Tekodeko menyediakan kopi robusta maupun arabika, kendati jenis terakhir lebih mendominasi.

Proses penggilingan dan takaran ke portafilter. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Tekodeko memang lebih mengutamakan arabika sebagai bagian penting dalam racikan kopinya. Itu karena kopi jenis ini dianggap memiliki kadar kafein yang lebih rendah dari robusta, sesuai dengan menu kopi yang disediakan kedai yang berada di kawasan Kota Lama Semarang tersebut.

Dapur Tekodeko memiliki peralatan yang tergolong lengkap. Sejumlah peralatan meracik, menyeduh, menggiling, menyajikan, dan roasting kopi tersedia di dapur tersebut. Espresso maker, mesin canggih yang mempu meracik kopi jenis espresso, long black, latte, dan lain-lain, berdiri gagah di coffee bar Tekodeko. Di belakangnya ada para barista andal yang siap meracik kopi kita.

Selain espresso maker, kedai yang baru dibuka pada 2015 itu juga cukup mengikuti tren kedai kopi zaman now yang cenderung menyajikan manual brewing untuk pengunjungnya. Sejumlah alat racik kopi berderet rapi di dapur mereka, mulai dari alat aeropress, french press, vietnam drip, hingga turkish coffee. 

Proses tamping menggunakan tamper. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Pemilik Tekodeko Koffiehuis, Ronny, mengatakan, selain menyediakan kopi dengan espresso maker, Tekodeko juga memadukannya dengan kopi jenis manual brewing yang sedang marak di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.

“Ya, Tekodeko mengikuti tren manual brewing yang sampai sekarang masih digeluti berbagai kalangan,” ujarnya kepada Inibaru.id beberapa waktu lalu.

Manual Brewing

Salah satu "alat tempur" andalan para barista untuk menyajikan manual brewing di Tekodeko Koffiehuis adalah alat aeropress. Alat ekstraksi kopi berbentuk tabung ini biasanya dipakai untuk menyeduh kopi yang agak ringan. Cara ini tergolong unik. Seperti suntikan besar, barista harus menekan aeropress sekuat tenaga agar kopi yang dihasilkan sempurna. Mudah dioperasikan, tapi butuh ekstratenaga!

Proses ekstraksi kopi immersion. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Alat lain yang mereka andalkan adalah French Press. Di kalangan pencinta kopi manual, metode ini sangatlah populer. Dibanding alat lain, metode ini bisa mengekstrak cita rasa paling banyak. French Press juga acap disebut Pluger atau Cafetiere.

Lalu, ada juga Vietnam Drip. Jika french press dan aeropress menggunakan tekanan untuk mengekstrak kopi, vietnam drip klasik mengandalkan gravitasi bumi untuk mengekstrak kopi. Metode ini banyak diminati pengunjung karena terlihat unik dan instagramabel. Eits, tapi cara ini nggak cocok buat kamu yang terburu-buru, karena kopi akan jatuh setetes demi setetes.

Metode terakhir yang juga menarik acalah Turkish Coffee. Ada juga yang menyebutnya Arabic Method. Konon, cara tersebut merupakan asal muasal pembuatan kopi manual kali pertama. Kopi ini menghasilkan cita rasa yang kuat dan pekat.

Proses pouring latte art. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Millens, kamu mau pilih yang mana nih? Oya, kamu tim espresso atau manual brewing(Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025