Inibaru.id - Siapa sangka, kopi yang berasal dari feses luwak (civet) ini dicintai banyak penikmat kopi. Dikenal dengan sebutan civet coffee, kopi luwak menyuguhkan rasa yang enak, unik, dan memberikan aroma yang harum. Keunggulan yang dimiliki kopi luwak membuatnya menjadi kopi termahal di dunia. Wah!
Kopi ini kali pertama ditemukan saat Belanda menjajah Indonesia. Waktu itu orang Belanda memiliki beberapa perkebunan dan menyemai benih kopi di Indonesia untuk keperluan dagang. Mereka mempekerjakan penduduk lokal di perkebunan mereka. Namun, para pekerja itu nggak diizinkan untuk mencicipi kopi seperti ditulis Nationalgeographic.co.id (12/5/2016).
Baca juga:
Ngaku Pencinta Kopi? Tahu Perbedaan Arabika dengan Robusta?
Februari, Ekspor Kopi Indonesia Baru Tembus 22 Ribu Ton
Para pekerja pengin mencecap kopi tapi mereka juga nggak punya banyak uang untuk membeli kopi. Saking penasarannya, para pekerja mencari akal untuk dapat menikmati kopi. Saat itu, mereka menyadari terdapat spesies musang yang memakan buah kopi. Namun, biji kopinya nggak bisa dicerna dan ikut dalam kotoran musang itu. Alhasil, para petani kopi itu mengumpulkan kotoran musang kemudian dipilah, dibersihkan, dan diolah menjadi minuman kopi.
Musang atau disebut "Luwak" dalam bahasa Jawa itu juga diketahui memiliki kemampuan memilih biji kopi terbaik dan pas untuk dimakan. Nah, itu sebabnya biji kopi yang bercampur dengan kotoran luwak merupakan biji kopi kualitas terbaik.
Saat ini, penikmat kopi luwak semakin merebak ke seluruh penjuru dunia. Kopi ini menempati urutan pertama kopi termahal di dunia. Kopi luwak dibanderol dengan harga 150 dolar AS atau Rp 2,08 juta per 500 gram. Sementara itu, posisi kedua dan ketiga secara berurutan ditempati Hacienda La Esmeralda dari Panama dan St. Helena dari Afrika.
Baca juga:
Bersabar Menikmati Kopi Klothok Pak Sadar
Kopi dan Kuning Telur dalam Secangkir Kopi Talua
Hm, mahal juga ya, Millens. Namun, harga itu bakal terbayar kok dengan rasa kopi yang enak. Yuk, capcus coba kopi luwak Indonesia. (DIR/IF)