Inibaru.id – Kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengenal dua jenis kopi, kalau nggak Robusta (Coffea robusta) ya Arabika (Coffea Arabica). Keduanya memang sudah terkenal hampir di seluruh dunia. Padahal, ada satu jenis kopi lain yang nggak kalah istimewa, yakni kopi Liberika (Coffea Liberica). Jenis kopi apakah itu?
Dari catatan situs Jurnal Bumi yang dilansir dari Liputan6.com, kopi liberika disebut-sebut berasal dari tanaman kopi liar di daerah Liberia. Kopi ini dibawa bangsa Belanda ke Indonesia pada abad ke-19, dikembangkan di negeri ini untuk menggantikan tanaman arabika yang terkena penyakit.
Perlahan, kopi liberika mulai ditanam di Indonesia. Hingga kini, nggak sedikit yang mengembangkan tanaman yang tingginya bisa mencapai 9 meter ini.
Dibanding arabika atau robusta, liberika memiliki bentuk biji kopi yang jauh lebih besar. Kompas.com (20/5/2013), menulis, masyarakat Jember menyebutnya "kopi nongko" atau kopi nangka. Peneliti dan pencicip kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember, Yusianto, mengatakan, kopi liberika mempunyai cita rasa nan unik.
Baca juga:
Kedai Kopi Bikin Konsumsi Kopi Indonesia Meningkat
Ngaku Pencinta Kopi? Tahu Perbedaan Arabika dengan Robusta?
"Kopi ini sering disebut kopi nongko karena bijinya yang besar-besar. kalau dirasakan, kopi ini ada cita rasa sayurnya, seperti kacang panjang mentah. Kalau orang Sunda membuat karedok, ada sebagian rasa karedok yang bisa dirasakan di kopi ini," urai Yusianto.
Saat diolah, kopi liberika memiliki sedikit rasa asam yang nggak berbahaya bagi penderita penyakit lambung sekalipun. Nggak hanya itu, kopi ini juga dikenal mempunyai cita rasa yang kuat dengan warna yang cukup pekat. Rasanya juga unik.
Di Indonesia, persebaran kopi jenis liberika berada di sejumlah wilayah di Jambi dan Bengkulu. Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, merupakan daerah penghasil kopi liberika terbesar di Indonesia. Ada 2.500 hektar perkebunan kopi liberika yang dikembangkan petani lokal di sana. Produksi kopi liberika di Jambi bisa mencapai 1,4 ton per tahun.
Ada satu hal yang unik dari liberika, yakni daun tanaman kopi ini mengandung kafein lebih banyak daripada bijinya. Dengan keunikan-keunikan tersebut, Yusianto menilai, biji kopi liberika berpotensial menjadi produk ekspor yang cukup menjanjikan, sebab masyarakat Negeri Jiran banyak yang gemar mengonsumsi kopi dari liberika.
Baca juga:
Februari, Ekspor Kopi Indonesia Baru Tembus 22 Ribu Ton
Goth Latte Ampuh Usir Racun dalam Tubuh
Secara harga, kopi liberika memiliki nilai yang lebih baik ketimbang robusta. Kopi jenis ini juga telah menjadi ikon pariwisata yang cukup populer di Jambi.
Hm, patut dicoba nih! (ANG/GIL)