BerandaCoffreak
Sabtu, 13 Apr 2018 16:40

Mengenal Ragam Budaya Semarang dalam Kopi Akulturasi Tekodeko Koffiehuis

Kopi Gendhis, salah satu kopi akulturasi di Tekodeko Koffiehuis. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Sobat Millens pernah coba kopi akulturasi? Coba deh mampir ke Tekodeko Koffiehuis. Di sana kamu bisa menikmati hidangan kopi unik yang mengenalkan multikulturalisme di Semarang. Seperti apa ya?

Inibaru.id – Para pencinta kopi acap bilang, kedai kopi bakal kembali didatangi pengunjungnya jika ia setidaknya punya dua hal, yakni menu kopi yang spesial dan rasa yang konsisten. Nah, Tekodeko Koffiehuis memiliki keduanya. Kedai kopi yang berada di kawasan Kota Lama Semarang itu punya menu kopi khas yang mereka sebut "kopi akulturasi".

Menu ini terbilang menarik lantaran memiliki rasa yang unik dan mereka klaim mampu menggambarkan perpaduan suku dan budaya di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang terkenal beragam. Konon, ada proses panjang dalam "eksperimen" pembuatan kopi ini. Wah!

Kopi akulturasi menjadi kopi signature Tekodeko Koffiehuis sejak 2016 lalu. Untuk mewujudkan kopi ini, Tekodeko terlebih dulu melakukan experimen terkait berbagai budaya serta kebiasaan minum kopi di Kota ATLAS. Nggak hanya dari segi rasa, bentuk "akulturasi" itu juga mereka wujudkan dalam tampilan yang unik.

 

Gambar di dinding Tekodeko yang menggambarkan benruk akulturasi di Semarang. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Nah, sebagai wujud unsur Jawa pada kopi akulturasi, Tekodeko memiliki menu Kopi Gendhis. Yap, kopi ini memang terinspirasi dari suku Jawa yang ada di Semarang. Dalam bahasa Jawa, "gendhis" berarti gula. Seperti namanya, kopi ini bercita rasa manis, terutama pada bagian topping-nya.

Rasa manis itu muncul dari karamel yang merupakan taburan gula jawa (brown sugar) yang dibakar. Kalau kamu pencinta rasa manis yang berpadu dengan kelembutan kopi, Kopi Gendhis mungkin bakal cocok untukmu. Selain beraroma sedap, kopi ini bakal terasa lembut banget di mulut. Hm, nikmatnya!

Topping gula jawa yang dibakar, ciri khas dari citarasa Kopi Gendhis. (Inibaru.id/Hayyina Hilal

Kemudian, ada Kopi Londo. Masyarakat Jawa zaman dulu menyebut orang Belanda sebagai "londo". Yap, kopi yang satu ini diciptakan sebagai cerminan kopi dari budaya minum kopi ala orang Belanda. Kopi akulturasi tersebut dibuat dari campuran kopi dan susu. Sebagai pelengkap yang Londo banget, cookies rempah atau camilan kecil ala Belanda bakal menemani Kopi Londo.

Sementara, unsur etnik Tionghoa dalam kopi akulturasi Tekodeko diwakili oleh Kopi Ceng Li. Kopi ini merupakan perpaduan antara kopi dengan teh. Sebagai pelengkap, kopi-teh tersebut juga diberi campuran susu agar rasa yang dihasilkan bisa seimbang atau dalam bahasa Tekodeko mencampurkan susu di dalamnya sehingga rasa yang dihasilkan seimbang. Dalam bahawa Tionghoa, "ceng (qing) li" memang  artinya rasional, sesuai, masuk akal, atau seimbang.

Terakhir, Tekodeko memiliki Kopi Arab sebagai perwakilan dari unsur "Arab" di Semarang. Yang menarik dalam kopi ini adalah proses penyajiannya. Masyarakat keturunan Arab di Kampung Melayu, Semarang, rata-rata menyiapkan segelas kopi sembari menunggu waktu Magrib selama Ramadan. Nah, budaya ngopi inilah yang ditampilkan Tekodeko. 

Perkenalkan Budaya

Ronny Jonathan, salah seorang pemilik Tekodeko Koffiehuis, mengatakan, kopi akulturasi memang sengaja diciptakan kedai kopinya untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di Semarang dan Kota Lama. Selain dari segi konsep, Tekodeko juga sengaja menggunakan kopi asli Indonesia.

“Media kopi akulturasi ini usaha kami memperkenalkan budaya ngopi masyarakat Semarang. Sedangkan alasan kami memilih kopi asli Indonesia adalah untuk menunjukkan bahwa kopi kita nggak kalah enak dari kopi internasional,” ungkap Ronny.

Sajian kopi akulturasi dengan menu makanan ala Tekodeko. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Tertarik mencoba? Datanglah ke Kota Lama, tepatnya di Jalan Letjend Suprapto No 44 Semarang. Tekodeko Koffiehuis buka mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Secangkir kopi di sini dibanderol dengan kisaran harga Rp 20.000-Rp.30.000. Yeah, sesuailah dengan rasa dan tampilannya!

Hm, syahdu! Sembari menyesap kopi akulturasi, kamu juga bisa menikmati suasana Kota Lama yang nggak pernah sepi dari pagi hingga malam menjelang. Dijamin balik lagi deh! Ha-ha. (Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: