BerandaCoffreak
Senin, 8 Jul 2018 08:50

Dibudidayakan Secara Organik, Kopi Bajawa Dilirik Pasar Dunia

Kopi Bajawa Flores. (Gowest.id)

Dibudidayakan secara organik, kopi bajawa asal flores ini dilirik hingga ke Eropa dan Amerika. Yuk simak ulasan berikut!

Inibaru.id – Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Sudah banyak jenis kopi Indonesia yang berhasil menembus pasar dunia. Salah satunya adalah kopi Bajawa dari Flores.

Kopi Bajawa merupakan kopi yang berasal dari dataran tinggi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Dari kopi jenis Arabika itu, masyarakat Ngada menggantungkan hidupnya. Masyarakat Ngada atau sering disebut sebagai orang Bajawa ramai-ramai membudidayakan kopi Bajawa.

Nggak hanya sekadar membudidayakan kopi, mereka juga sangat memperhatikan hasil kopinya. Itulah yang membuat masyarakat Bajawa memilih membudidayakan kopi secara organik. Pupuk yang dipakai adalah pupuk alami tanpa pestisida. Nggak heran bila kopi yang ditanam pada ketinggian 1000 hingga 1550 mdpl itu memiliki rasa yang nikmat, khas, dan unik.

Yap, unik karena kopi Bajawa memiliki cita rasa pahit tapi nggak sepahit kopi lainnya. Rasa kopi Bajawa pun juga lebih ringan. Untuk masalah kualitas, bisa dibilang kopi Bajawa lebih unggul dari kopi Manggarai yang juga berasal dari Flores.

Seperti ditulis Lintaskopi.com, Minggu (20/8/2017), kopi Bajawa umumnya melalui proses sangrai pada tingkat medium yang kuat dengan aroma bunga dan rasa manis yang kuat. Namun, tingkat keasamannya sedang. Kekhasan dan keunikan rasa itu mampu membawa kopi Bajawa semakin populer dan mendunia. Bahkan, kopi ini sudah dilirik para pemilik industri kopi di Eropa dan Amerika Serikat.

Kalau kamu penasaran pengin mencoba kopi ini, nggak perlu jauh-jauh sampai Flores, kok. Kini, kopi Bajawa sudah tersedia di toko-toko daring. Untuk 250 gr bubuk kopi Bajawa biasanya dibanderol sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu, Millens. Gimana nih, tertarik mencoba? Atau jangan-jangan sudah pernah mencoba ya? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024