Inibaru.id - Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia dengan tajuk “Crossing Currents” diadakan di Beijing, Tiongkok, pada 24 September 2017. Acara yang diprakarsai oleh KBRI Beijing dan Indonesia China Art Association (ICAA) ini juga didukung oleh para pencinta seni rupa dari Tanah Air. Pameran yang terbuka bagi publik ini juga termasuk dalam program kerja KBRI Beijing di bidang promosi hubungan antar masyarakat bersama dengan The 7th Beijing International Art Biennale (BIAB).
Karya seni yang ditampilkan di pameran ini tidaklah sembarangan karena harus melalui seleksi yang sangat ketat dari panitia BIAB 2017. Dari sekitar 10 ribu karya seni yang diterima oleh panitia, hanya tinggal 25 karya seni yang berasal dari 17 seniman Tanah Air yang akhirnya ditampilkan di pameran ini. Sayang, ada empat seniman yang tidak bisa hadir di acara pembukaan karena memiliki jadwal lain yang cukup padat.
Baca juga: Wayang Golek Eksis di Festival Boneka Prancis
Pameran yang diadakan hingga tangal 15 Oktober 2017 ini menjadi wujud kepercayaan dunia internasional pada potensi dan talenta dari seniman Tanah Air. Indonesia patut berbangga dengan pameran ini mengingat inilah untuk kali pertama karya seni Tanah Air bisa mendapatkan ruang pameran khusus sejak BIAB mulai diadakan pada 2003.
Salah satu karya seni yang menarik perhatian warga Beijing adalah patung Legenda Borobudur yang menjadi karya maestro Nyoman Nuarta. Patung ini sengaja ditempatkan di pintu masuk pameran khusus Indonesia. Selain itu, berbagai karya lain dari seniman Tanah Air juga terus diburu oleh kalangan media setempat kerena dianggap memiliki nilai seni yang luar biasa.
Baca juga: Anak-Anak Belanda Suka Permainan Tradisional Kita
Duta Besar RI Soegeng Rahardjo juga merasakan antusiasme para pengunjung pada karya seni yang dipamerkan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan padanya. Bahkan, beberapa tamu kehormatan seperti Presiden China Artist Association Liu Dawei, Menteri Kebudayaan Yunani, Lydua Koniordou, dan Wakil Presiden China Federation of Literary and Art Circles Li Yi juga ikut mengunjungi pameran khusus Indonesia karena tertarik untuk melihat hasil karya seniman Tanah Air.
Selain bisa menikmati berbagai karya seni, pengunjung juga bisa mendapatkan buku katalog yang berisi tentang informasi dan profil seniman dari Indonesia lengkap dengan karya-karyanya. (AW/SA)