Inibaru.id – Batik Indonesia kembali jadi primadona di Vientiane, Laos. Di ibukota negara berjuluk “Negeri yang Terkunci” itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengadakan lokakarya membatik bagi warga setempat. Kegiatan dilakukan sebagai pemeriah Peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.
“Kegiatan membatik dipilih karena secara budaya sudah mengakar dan secara teknis hal itu mudah dilakukan. Kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia lebih dalam lagi di Laos,” kata Ketua Panitia Peringatan 60 Tahun RI-Laos, Wishnu Krisnamurthi, di Vientiane seperti dilansir Antaranews (25/09/2017).
Sebagai narasumber, KBRI Vientiane mendatangkan pembatik langsung dari Indonesia. Kegiatan lokakarya membatik dilangsungkan di Vientiane Center Mall.
“Mereka sangat tertarik dengan batik Indonesia. Laos mempunyai ciri khas budaya kain tenun yang indah, tetapi tidak semua orang bisa menenun, dan itu tidak semudah membatik,” ujar Wishnu.
Baca juga:
Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri
Masakan Indonesia Jadi Primadona Dalam Festival di Slovakia
Lokakarya diikuti sekitar 70 peserta warga Laos dari sekolah seni, galeri-galeri seni, organisasi seni etnis Laos, dan masyarakat lokal yang berkunjung ke pusat pembelanjaan tersebut.
Peserta lokakarya menyambut kegiatan dengan antusias. Mereka merasa senang berpraktik mencanting.
“Menurut saya membatik ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan menyenangkan,” ucap Khamheng Phommasy, salah seorang peserta loka karya batik dari Institut Seni Laos. “Saya senang menggunakan canting untuk melukis batik,”
Selain itu, Khamheng mengaku tertarik dengan batik Indonesia lantaran corak-coraknya yang unik dan beragam.
"Yang paling penting adalah saya senang batik Indonesia karena saya suka mendesain di atas bahan katun,” tandas dia.
Baca juga:
Rindu Tanah Air, Orang Indonesia Bikin Pasar Hamburg
Budaya Indonesia Disambut Hangat di Filipina
Wonderful Indonesia
Perlu diketahui, bukan pada kegiatan kali ini saja masyarakat Laos diperkenalkan langsung dengan batik Indonesia. Sekitar setahun lalu, batik juga menjadi bagian yang dipromosikan pada ajang "Wonderful Indonesia". Itu acara promosi pariwisata dari KBRI Vientiane pada 27-29 Mei 2016, yang merupakan gelaran kali pertama. Sama seperti lokakarya tahun ini, “Wonderful Indonesia juga diselenggarakan di Vientiane Center Mall.
Pada saat itu, Indonesia menampilkan belasan penari dan sajian musik 1.000 angklung yang disiapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Khusus untuk batik, selain pameran kain batik, workshop membatik juga diadakan dan diikuti 60-100 orang. Peserta workshop terdiri atas berbagai latar belakang. Ada pelajar dari sekolah seni, ada dari sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. Bahkan, pengunjung pameran yang sebenarnya tidak termasuk peserta workshop ingin ikut belajar membatik.
“Sampai kewalahan aku. Soalnya kan memang tidak mempersiapkan buat banyak. Tapi jadi ramai,” kata Nunung Inggarnasih yang didapuk sebagai instruktur workshop seperti dikutip dari detik.com (28/05/2016). (PA/SA)