BerandaBudaya
Selasa, 25 Sep 2017 14:53

Batik Kembali Jadi Primadona di Laos

Batik Kembali Jadi Primadona di Laos

Workshop membatik di KBRI Laos (Foto: Dhani Irawan/detikcom)

Batik Indonesia terus diperkenalkan ke masyarakat dunia. Di Laos yang berbasis kerajinan tenun, batik Indonesia begitu disukai.

Inibaru.id –  Batik Indonesia kembali jadi primadona di Vientiane, Laos.  Di ibukota negara berjuluk “Negeri yang Terkunci” itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengadakan lokakarya membatik bagi warga setempat. Kegiatan dilakukan sebagai pemeriah Peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.

“Kegiatan membatik dipilih karena secara budaya sudah mengakar dan secara teknis hal itu mudah dilakukan. Kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia lebih dalam lagi di Laos,” kata Ketua Panitia Peringatan 60 Tahun RI-Laos, Wishnu Krisnamurthi, di Vientiane seperti dilansir Antaranews (25/09/2017).

Sebagai narasumber,  KBRI Vientiane mendatangkan pembatik langsung dari Indonesia. Kegiatan lokakarya membatik dilangsungkan di Vientiane Center Mall.

“Mereka sangat tertarik dengan batik Indonesia. Laos mempunyai ciri khas budaya kain tenun yang indah, tetapi tidak semua orang bisa menenun, dan itu tidak semudah membatik,” ujar Wishnu.

Baca juga: 
Dilupakan di Negeri Sendiri, Wayang Kancil Justru Tenar di Luar Negeri
Masakan Indonesia Jadi Primadona Dalam Festival di Slovakia

Lokakarya diikuti sekitar 70 peserta warga Laos dari sekolah seni, galeri-galeri seni, organisasi seni etnis Laos, dan masyarakat lokal yang berkunjung ke pusat pembelanjaan tersebut.

Peserta lokakarya menyambut kegiatan dengan antusias. Mereka merasa senang berpraktik mencanting.

“Menurut saya membatik ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan menyenangkan,” ucap Khamheng Phommasy, salah seorang peserta loka karya batik dari Institut Seni Laos. “Saya senang menggunakan canting untuk melukis batik,”

Selain itu,  Khamheng mengaku tertarik dengan batik Indonesia lantaran corak-coraknya yang unik dan beragam.

"Yang paling penting adalah saya senang batik Indonesia karena saya suka mendesain di atas bahan katun,” tandas dia.

Baca juga: 
Rindu Tanah Air, Orang Indonesia Bikin Pasar Hamburg
Budaya Indonesia Disambut Hangat di Filipina

Wonderful Indonesia

Perlu diketahui, bukan pada kegiatan kali ini saja masyarakat Laos diperkenalkan langsung dengan batik Indonesia. Sekitar setahun lalu, batik juga menjadi bagian yang dipromosikan pada ajang "Wonderful Indonesia".  Itu acara promosi pariwisata dari KBRI Vientiane pada 27-29 Mei 2016, yang merupakan gelaran kali pertama. Sama seperti lokakarya tahun ini, “Wonderful Indonesia juga diselenggarakan di Vientiane Center Mall.

Pada saat itu, Indonesia menampilkan belasan penari  dan sajian musik 1.000 angklung yang disiapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Khusus untuk batik, selain pameran kain batik, workshop membatik juga diadakan dan diikuti 60-100 orang. Peserta workshop terdiri atas berbagai latar belakang. Ada pelajar dari sekolah seni, ada dari sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. Bahkan, pengunjung pameran yang sebenarnya tidak termasuk peserta workshop ingin ikut belajar membatik.

“Sampai kewalahan aku. Soalnya kan memang tidak mempersiapkan buat banyak. Tapi jadi ramai,” kata Nunung Inggarnasih yang didapuk sebagai instruktur workshop seperti dikutip dari detik.com (28/05/2016). (PA/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Soto Yesus, Destinasi Wisata Kuliner selewat Jam Malam di Pusat Kota Semarang

9 Apr 2025

Uniknya Tiongkok: Snack Ukuran Raksasa di Supermarket Changsa!

9 Apr 2025

Pelanggan Pascabayar Keluhkan Lonjakan Tagihan, Benarkah Tarif Listrik Naik?

9 Apr 2025

Siomay Jadi Jajanan Street Food Terbaik Ketiga Dunia Versi Taste Atlas

9 Apr 2025

Ceplas-Ceplos Bukan Jujur, Anak Perlu Belajar Bicara dengan Empati

9 Apr 2025

Corleo, 'Kuda Besi' Canggih Bertenaga Hidrogen untuk Jelajahi Medan Ekstrem

9 Apr 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Pemprov Mandiri, Riset dan Pertanian Harus Jadi Motor Ekonomi Baru

9 Apr 2025

Lebih Terpantau; Kanal Aduan Warga Semarang 'Lapor Semar' Versi Terbaru

9 Apr 2025

Momen Dramatis Penerbangan Balon Udara Warna-warni di Langit Wonosobo

9 Apr 2025

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

10 Apr 2025

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

10 Apr 2025

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

10 Apr 2025

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

10 Apr 2025

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

10 Apr 2025

Benahi Layanan BRT Semarang, Pemkot Segera Atasi 'Cumi Darat' dan Perbaiki Shelter

10 Apr 2025

Menteri Maruarar: Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Bukan untuk Membungkam Kritik

10 Apr 2025

Lolongan dari Masa Lalu; Dire Wolf Lahir Kembali lewat Rekayasa Genetika

10 Apr 2025

Pijar Park Kembali Jadi Destinasi Wisata Keluarga Terfavorit di Kudus selama Libur Lebaran

10 Apr 2025

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025