BerandaAdventurial
Kamis, 11 Apr 2018 06:05

Hutan Tinjomoyo: Dulu Mangkrak, Kini Semarak

Handcraft Difabel, salah satu kerajinan yang dijual di outlet Pasar Semarangan Tinjomoyo (Inibaru.id/Faidah Umu)

Kawasan hutan wisata di Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang, yang sempat kurang terurus telah direvitalisasi menjadi Pasar Semarangan. Seberapa bagus?

Inibaru.id – Sedikit yang tahu kalau Hutan Tinjomoyo pernah menjadi kebun binatang yang menjadi tujuan wisata masyarakat Semarang. Namun, lantaran mulai sepi peminat, keadaan berubah. Berada di Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, salah satu pemasok oksigen Kota Semarang itu sempat kurang terurus sebelum direvitalisasi menjadi destinasi wisata Pasar Semarangan Tinjomoyo.

Pada 2006 lalu, banjir besar "Kaligarang" sempat meruntuhkan jembatan yang menghubungkan pintu masuk dengan kawasan hutan. Inilah yang membuat kebun binatang Tinjomoyo dipindahkan ke Mangkang. Setelah itu, selama lebih dari satu dekade, kawasan hutan seluas 57,5 hektare itu hanya jadi area kemah, out bond, dan tempat berfoto di jembatan merah.

Bahkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tinjomoyo Bambang Hadi Pramono mengungkapkan, sebelum hutan kota ini direvitalisasi, masyarakat enggan mengunjungi Tinjomoyo. Kesan angker dan seram, lanjutnya, begitu kentara di hutan tersebut.

“Anggapan orang, Tinjomoyo banyak nyamuk dan angker. Paling yang berani, ya, anak pramuka dan petualang alam,” terang Bambang kepada Inibaru.id, Sabtu (7/4/2018).

Upaya menghilangkan kesan angker pun coba dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Bekerja sama dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah, UPTD Tinjomoyo, dan beberapa komunitas pendukung lainnya, hutan wisata ini pun resmi direvitalisasi.

"Tujuan kami adalah menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata yang membuat masyarakat, khususnya keluarga, merasa nyaman berkunjung ke sini," ungkap Bambang.

Setelah melalui proses pembangunan selama 1,5 bulan, pasar tradisional berkonsep Semarangan ini pun selesai dan mulai bisa dikunjungi mulai April ini. Sebanyak 25 outlet tersedia di pasar yang seluruh transaksinya dilakukan secara digital tersebut. Nggak hanya memanjakan pencinta kuliner dan piknik, tempat ini juga cocok buat kamu yang suka berburu foto atau mematut diri di media sosial.

Yap, konsep wisata digital memang coba diterapkan di Pasar Semarangan. Pelbagai promosi gencar dilakukan via jejaring sosial. Pasar yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota tersebut juga menyediakan spot-spot berfoto yang tersebar di sejumlah tempat.

Antika, salah seorang pengunjung Pasar Semarangan Tinjomoyo, mengatakan, dia mengetahui keberadaan tempat wisata 

“Ya, saya tahu dari Instagram. Ada banyak. Dulu nggak tahu (kawasan) ini apa, yang saya tahu hutan saja. Suasananya asik, seru, rindang juga, biasanya kan Semarang panas tuh, lah di sini adem,” ungkap Antika.

Berbeda dengan Antika, Nadin justru telah mengetahui tempat ini pada soft opening pasar ini bulan lalu. Namun begitu, sama seperti Antika, sebelum diresmikan, siswa SMP yang tinggal nggak jauh dari kawasan hutan tersebut juga hanya menganggap Tinjomoyo "hanya" sebagai hutan yang sepi.

“Saya asli sini (Tinjomoyo). Dulu sini sepi, nggak ramai kayak gini, nggak ada lampu-lampunya. Kalau sekarang bagus, makanan-makanannya juga enak,” akunya, antusias.

Akses Mudah

Pemkot Semarang agaknya memang benar-benar pengin menjadikan kawasan Hutan Tinjomoyo sebagai destinasi wisata untuk rujukan masyarakat sekitar. Akses menuju Pasar Semarangan sangat mudah kini, lantaran telah dilalui layanan bus rapid transit (BRT) Trans-Semarang.

Jadi, Millens, buat kamu yang nggak punya kendaraan pribadi, nggak perlu khawatir. Kamu bisa memanfaatkan Trans-Semarang jurusan Undip-Unnes lalu turun di Halte Unika. Nah, dari halte tersebut, akan ada shuttle bus yang disediakan gratis menuju kawasan wisata Pasar Semarangan.

Bus khusus yang mulai beroperasi pada 7 April ini memang sengaja diperuntukkan untuk mempermudah akses masyarakat. Selain itu, "panitia" juga menerapkan tarif murah untuk masuk ke lokasi wisata yang resmi dibuka pada Minggu (8/4) tersebut. Kamu cukup membayar tiket masuk seharga Rp 5 ribu untuk bisa menikmati pelbagai fasilitas di Pasar Semarangan.

Kamu bisa lompat-lompat di trampolin atau bersantai di atas hammock dengan gratis di sini. Hm, asyik, bukan? 

Nah, tertarik untuk berkunjung? Pasar Semarangan Tinjomoyo bakal dibuka tiap Sabtu pukul 15.00-21.00 WIB. Jadi, kalau kamu sedang di Semarang, jangan lupa mampir ke sini, ya! (Faidah Umu/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024