Inibaru.id – Meski pasar-pasar tradisional masih menjamur di Indonesia, bukan berarti kita bisa mencari kuliner tradisional atau kuliner zaman dahulu (zadul) dengan mudah. Terkadang, kita harus mencari pasar khusus yang menyediakan kuliner-kuliner tersebut. Nah, salah satu dari pasar yang menyediakannya adalah Pasar Slumpring, Tegal.
Lokasi Pasar Slumpring ada di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Selain menyediakan kuliner zadul yang menarik, lokasi pasar ini juga cantik karena berada di hutan bambu yang rindang. Vibes-nya pun jadi pasar-pasar yang eksis pada masa kerajaan, deh. O ya, buat kamu tahu aja nih, nama Slumpring bermakna "kulit bambu" yang terinspirasi dari hutan bambu tersebut.
Keunikan lain dari pasar ini adalah kamu nggak bisa bertransaksi dengan uang Rupiah ataupun uang elektronik. Kamu harus menukar uangmu terlebih dahulu dengan koin bambu. Nah, dengan koin inilah, kamu bisa membeli berbagai macam jajanan tradisional di sana.
Per koinnya bisa ditukar dengan uang Rp2.500. Nggak usah khawatir, harga jajanan yang disediakan di sana juga nggak mahal, kok. Jadi, kamu nggak perlu sampai menukar koin banyak-banyak.
Kalau menurut Ketua Pokdarwis Desa Cempaka Abdul Hayi, ada alasan mengapa Pasar Slumpring dikonsep seperti itu. Memang, konsep utamanya adalah membuat siapa saja bernostalgia dengan suasana pasar zaman dahulu. Tapi, pasar ini juga dibuat agar ramah lingkungan, kontras dengan pasar-pasar tradisional pada umumnya yang kerap dipenuhi dengan sampah.
“Konsep pasar ini memang alami dan ramah lingkungan. Makanya, nggak ada satu pun penjual yang memakai bungkus dari bahan plastik. Semuanya memakai daun pisang, Lalu, pedagang yang ada di sini harus menyediakan jajanan kuno atau khas Tegal, nggak sembarang jajajan,” ujar Hayi sebagaimana dinukil dari Tribunjateng, Minggu (18/10/2020).
Salah satu jenis jajanan zadul yang dijual di sana adalah kue cucur yang terbuat dari tepung beras dan gula. Harga kue cucur di sini hanya 2 koin bambu.
“Dua koin sudah dapat tiga potong kue cucur,” ucap penjual kue cucur bernama Timah.
Salah seorang pengunjung Pasar Slumpring bernama Magdum Ibrohim mengaku puas datang ke sana. Tapi, dia menyarankan datang ke pasar tersebut pagi-pagi meski jam bukanya dari pukul 07.00 WIB sampai 12.00 WIB.
“Tempatnya asri, sejuk, banyak makanan zadul, ramah anak. Kalau bisa datang pas pagi saja sekitar pukul 08.00 pas pengunjungnya masih sepi,” sarannya lewat ulasan Google pada awal Juli 2024.
Tapi, mengingat jarak Pasar Slumpring dari pusat Ibu Kota Tegal, yaitu Slawi cukup jauh, tepatnya 32 kilometer, ada baiknya kamu pandai-pandai mengatur waktu kalau memang pengin main ke pasar yang buka hanya pada hari Minggu ini, ya! (Arie Widodo/E10)