Inibaru.id - Musik yang berdentum kencang seketika meluruhkan perasaan kesal, putus asa, dan takut yang sempat memenuhi dada saya sebelumnya, saat melalui lautan manusia, sesama penonton seperti saya, yang juga memegang tikat untuk konser musik yang telah saya nantikan sejak lama.
Malam itu, akhirnya konser yang menampilkan beberapa pemusik idola saya dimulai juga. Perjuangan terbalas tuntas, meski tubuh saya tetap saja bergidik saat mengingat banyaknya orang yang rela berdesakan demi sebuah konser yang sebetulnya bisa dilihat di Youtube atau konser virtual.
Apa yang sebetulnya mereka, dan tentu saja saya, lakukan ini? Merogoh kocek begitu dalam, berdesak-desakan, dan kalau apes dapat tempat duduk yang jauh banget dari panggung; demi apa? Untuk sebagian orang, nonton konser mungkin nggak penting, tapi bagi saya ibarat mimpi jadi kenyataan.
Tinggal di kota kecil yang minim privilese jadi tempat tur promo pemusik kelas nasional, apalagi dunia, tentu membuat kesempatan menonton konser yang menampilkan musikus favorit secara langsung lengkap dengan aksi dang gemerlap panggungnya pantang dilewatkan.
Pengalaman menonton konser musik bagi orang yang tinggal di kota kecil seperti saya tentu saja bakal jauh berbeda dengan mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Jadi, jangan samakan dengan menonton video klip atau konser virtual via Youtube, ya!
Secara umum, menonton konser memang bukan sekadar untuk mencari hiburan, tapi juga pengalaman unik sekali seumur hidup. Meski berkali-kali nonton konser, tiap tempat punya sensasi yang berbeda; setidaknya itulah yang saya rasakan tiap mendatangi sebuah festival musik atau semacamnya.
Pengalaman Nggak Terlupakan
Hal itu rupanya juga dialami Nafisatun Nur Afifah, seorang penonton yang saya temui di sebuah konser musik belum lama ini. Saya tertarik berbincang dengannya karena perempuan yang mengaku baru kali pertama menonton konser tersebut tampak begitu antusias menyaksikan tiap musikus yang tampil.
"Interaksi langsung dengan idola adalah pengalaman yang nggak bakal aku lupain," tutur perempuan yang saat ini tengah menyelesaikan masa studinya di Kota Semarang tersebut, semringah. "Selebihnya untuk refreshing pikiran setelah waktu kuliah yang padat."
Perihal konser musik, Nafis, begitu dia biasa disapa, memang nggak terlalu tahu banyak. Namun, konser yang menampilkan dua artis idolanya yakni Fourtwnty dan Nadin Amizah itu benar-benar membuatnya merasakan stress relief setelahnya.
"Jujur, emosiku benar bisa tersalurkan, Mbak. Dengan menari, nyanyi bareng, dan vibing along idola, aku rasanya senang banget. Beban rasanya hilang seketika," jelas perempuan kelahiran 2002 itu diiringi tawa renyah.
Sejumlah penelitian memang pernah menyebutkan, menonton konser dapat menurunkan level kortisol (hormon yang diproduksi ketika stres) dan melepaskan hormon endorfin yang bisa menghilangkan stres. Hal inilah yang juga dirasakan Diki Eko Prasetyo, seorang "pemburu" konser asal Kabupaten Pati.
"Benar kalau ada yang bilang bahwa menonton konser idola dapat menurunkan tingkat stres dan penat karena aktivitas sehari-hari. Jadi, nonton konser bukan semata hiburan," ungkap lelaki yang sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan kenamaan di Pati tersebut.
Terhubung secara Emosional
Berbeda dengan unggahan atau video klip di Youtube yang cenderung satu arah, konser musik offline memungkinkan para fan berinteraksi dengan idola mereka. Nah, interaksi inilah yang memungkinkan kedua kubu tersebut terhubung secara emosional.
Menurut Diki, penonton yang melihat secara langsung idolanya bernyanyi akan jauh lebih ngena di hati, apalagi kalau lagu yang sedang dilantunkan terasa mewakili kisah hidup mereka. Hal inilah yang dirasakannya saat belum lama ini menyambangi konser grup musik emo asal Bandung, For Revenge.
"Dengar lagu yang relate sama kisah hidup kita dari artis kesayangan di playlist (platform digital) saja sudah emosional, apalagi bareng ribuan penonton lain (di tengah konser); dijamin lebih terasa di hati, deh!" serunya seusai menonton konser Bersua Project di Pati belum lama ini.
Saat itu, di tengah konser, lelaki yang hobi mendengarkan musik itu mengakui bahwa dirinya sempat merasa sangat emosional, bahkan pada akhirnya nggak kuasa menangis, saat For Revenge membawakan sebuah lagu yang menurutnya begitu mewakili perasaan hatinya.
"Iya, nangis pas (For Revenge) bawa salah satu lagu yang menurutku relate denganku, tapi setelahnya justru terasa lega, sih!" aku Diki, lalu tergelak.
Yap, saya mengerti apa yang dirasakan Diki dan Nafis. Menonton konser mungkin memang terkesan menghambur-hamburkan uang, tapi yakinkah bahwa yang bakal kita dapatkan sepadan. Oya, tentu saja dengan catatan bahwa konser musik itu nggak zonk, ya! Ha-ha. (Rizki Arganingsih/E03)