Inibaru.id - Menyatukan aliran musik balada yang cenderung ringan dengan genre rock yang cadas dalam sebuah panggung bukanlah pekerjaan mudah. Namun, hal ini agaknya nggak berlaku sekarang. Sudah banyak konser yang berhasil melakukannya, termasuk Bersua Project yang digelar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Surya sudah ayun-temayun saat halaman Stadion Joyokusumo mulai dipadati lautan anak muda pada Minggu, 12 Mei 2024. Sebentuk panggung megah menyambut mereka yang telah menggenggam tiket di tangan. Sore itu, diperkirakan ribuan penonton akan memadati halaman stadion.
Dengan antusiasme tinggi, mereka datang untuk menyaksikan konser musik perdana Threesixty, Stand Here Alone, For Revenge, Nadin Amizah, dan Fourtwnty, di kabupaten yang berjarak sekitar 80-an kilometer dari Kota Semarang tersebut.
Oya, untuk yang belum tahu, Threesixty, Stand Here Alone, dan For Revenge adalah band beraliran rock, sedangkan Nadin Amizah dan Fourtwnty dikenal sebagai pelantun musik balada. Konsep ini mungkin terdengar aneh, tapi justru di sinilah keunikannya.
Singkat cerita, konser berlangsung lancar dan semua penonton merasa senang dengan perpaduan dua genre tersebut dalam satu panggung.
Drama Pembatalan
Yap, konser memang berjalan lancar, kendati sempat terjadi drama pembatalan bintang tamu. Dua hari sebelum event berlangsung, promotor Bersua Project melalui akun medsos resminya mengumumkan bahwa Vierratale yang rencananya juga akan menjadi bagian dari konser tersebut batal tampil.
Pengumuman itu sekaligus menginformasikan bahwa venue yang awalnya akan digelar di Lapangan Kodim Alugoro dipindah ke Stadion Joyokusumo. Drama ini sempat memunculkan kekecewaan yang bermuara pada pengembalian tiket, meski berakhir damai karena konser tetap berlangsung baik.
Nafisatun Nur Afifah, salah seorang penonton, mengaku sempat merasa kecewa setelah mengetahui Vierratale gagal tampil. Namun, dia yang butuh menempuh satu jam perjalanan dari rumah tetap datang ke konser karena masih ada Fourtwnty dan Nadin Amizah yang juga menjadi idolanya.
"Kesel banget, terlebih cancel-nya (Vierratale) H-2," terang perempuan yang akrab disapa Nafis itu kepada Inibaru.id nggak lama setelah konser berakhir. "Tapi tetap seru, kok, meski harus siap-siap sejak sore karena perjalanan (dari rumah) cukup jauh."
Bikin Merinding
Nafis datang bersama sahabatnya. Mengenakan blus biru, perempuan 23 tahun tersebut benar-benar merasa puas karena bisa menyaksikan secara langsung penampilan Fourtwnty dan Nadin yang membawakan lagu-lagu ear catching yang menurutnya bikin merinding.
"Biarpun jauh dari panggung, aku takjub benget ngelihat penampilan mereka. Benar-benar merinding. That’s really amazing!" tukasnya dengan mata berbinar.
Pengalaman serupa juga dirasakan Fita Dwi Juniarti, remaja 13 tahun yang datang untuk Nadin Amizah dan For Revenge. Menurutnya, lirik lagu kedua idolanya itu selalu mewakili perasaannya. Jadi, meski harus pulang hingga larut malam, dia senang karena bisa melihat langsung penampilan mereka.
"Nggak apa-apa pulang larut banget, tidur cuma 3-4 jam dan besoknya harus sekolah. Nggak hafal semua lagu yang mereka bawakan juga, tapi tetap happy," ujar Fita yang nonton konser bersama kakaknya.
Kabupaten Pati mungkin bukanlah kota megapolitan, tapi antusiasme masyarakat untuk menyambangi konser agaknya nggak kalah dengan kota-kota besar, lo! Semoga ke depan lebih banyak lagi pemusik yang tampil di daerah-daerah, ya! (Rizki Arganingsih/E03)