BerandaAdventurial
Rabu, 28 Jun 2022 15:00

Sebelum Jadi Tempat Ibadah, Langgar Merdeka di Solo Itu Toko Ganja

Langar Merdeka di Laweyan, Solo. Dulunya adalah toko ganja. (Jatengdaily/Yanuar)

Di Solo, tepatnya di Laweyan, ada bangunan cagar budaya bersejarah bernama Langgar Merdeka. Kabarnya, sebelum jadi tempat ibadah, bangunan ini dulunya adalah toko ganja. Seperti apa ya kisahnya?

Inibaru.id – Penyebutan langgar sebagai istilah untuk tempat ibadah umat muslim memang nggak sebanyak masjid atau musala. Tapi, kisah Langgar Merdeka di Solo ini cukup menarik. Kabarnya, sebelum jadi tempat ibadah, langgar ini dulunya adalah toko ganja.

Langgar ini ada di Laweyan, salah satu kawasan yang dikenal dengan bangunan-bangunan yang kaya akan nilai sejarah, tepatnya di Jalan Dr Radjiman Nomor 565. Lokasinya persis di pinggir jalan Kampung Batik Laweyan.

Desain bangunannya sama sekali nggak terlihat seperti langgar, masjid, atau musala. Kamu mungkin bakal mengira bangunan ini ruko dua lantai. Realitanya, langgar yang kini dikelola oleh Yayasan Langgar Merdeka ini memang hanya berada di lantai dua. Di lantai bawah, masih dipakai sebagai pertokoan, meski tentu saja sudah nggak ada lagi toko ganja di sana.

Pada dinding bangunan tersebut, kamu bisa menemukan angka 7-7-1877. Diperkirakan, pada tanggal itulah tempat ini kali pertama didirikan. Pemiliknya adalah seorang pedagang Tionghoa. Dia menjual ganja untuk keperluan medis.

Sayangnya, bisnis candu ini nggak begitu laris sehingga tokonya gulung tikar. Nah, bangunan ini kemudian dibeli oleh seorang pengusaha batik asli Laweyan bernama Haji Imam Mashadi dan kemudian direnovasi menjadi langgar. Kali pertama langgar ini dibangun pada 1942 dan rampung pada 29 Februari 1946.

Tanggal pembangunan bangunan yang kini jadi Langgar Merdeka di Laweyan, Solo. (Surakarta.go.id)

Dibeli oleh H. Imam mashadi yang lantas beralih fungsi. Terlihat pada dinding luar atas tulisan pendirian bangunan aslinya, yaitu pada 7 Juli 1877,” tulis Dinas Pariwisata Kota Solo.

Meski begitu, ada versi lain dari renovasi langgar legendaris ini.

“Dulu mulai dibangun langgar 1937 dan selesai dibangun pada 1943,” jelas Ketua Yayasan Langgar Merdeka Zulfikar Husain, Senin (6/5/2019).

Soal nama, langgar ini awalnya dikenal dengan sebutan Langgar Al Ikhlas. Alasannya, istilah ‘merdeka’ diharamkan Belanda kala Agresi Militer Belanda II berlangsung pada 1949. Setahun kemudian, barulah nama ‘merdeka’ ini bisa disematkan pada langgar tersebut.

Karena dianggap sebagai bangunan kaya sejarah, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan Langgar Merdeka jadi cagar budaya sejak 2012. Jadi, bangunan ini pun bakal terus dipertahankan bentuk aslinya dan nggak boleh dirusak.

Hm, sejarah Langgar Merdeka di Solo ini menarik juga, Millens. (Jat, Sol/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: