BerandaAdventurial
Jumat, 28 Mei 2020 15:40

Nggak Sepenuhnya Memprihatinkan, Ini Suasana Lebaran di Kampung Pemulung Bambankerep

Suasana Lebaran di rumah Muhlisin yang terletak di kampung pemulung. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Rasa penasaran menuntun saya melihat lebih dekat suasana Lebaran di kampung pemulung Bambankerep. Nggak semuanya sedih karena sepi dan nggak bisa mudik. Saya menemukan suasana hangat dari gubuk-gubuk reyot semi permanen di sana.

Inibaru.id - Rabu (27/5) pagi saya memacu kendaraan ke kampung pemulung di Bambankerep, Kedungpane, Semarang. Ya, “kampung baru” yang dihuni oleh pemulung dari berbagai daerah ini terlihat sangat biasa dari luar.

Masuk dari gang paling besar, saya nggak menemukan siapapun. Dinding dari triplek menyambut saya di sisi kanan dan kiri. Sampah yang berceceran di sana-sini mengundang lalat-lalat datang. Hm, kampung ini kelihatan tambah kumuh. Dari kejauhan saya melihat perempuan bersama dua anak kecil.

Perempuan tersebut adalah Markisah, ibu dua anak yang diajak oleh sang suami untuk tinggal di kampung pemulung tersebut. Di tengah kegiatannya mengasuh kedua anak laki-lakinya, dia mengaku sempat mudik meski cuma beberapa hari. Lebaran kali ini dia merasa berbeda karena suasananya yang sepi.

“Ada yang belum pulang ke sini (masih mudik), ada yang sudah mulung,” kata perempuan asal Purwodadi ini.

Suasana kampung pemulung. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Berjalan lebih jauh, saya melihat rumah yang lebih besar. Dengan jendela yang dibuka lebar, saya bisa melihat beberapa toples dijejer pertanda siap menjamu tamu. Lestari, perempuan 21 tahun yang sudah setahun belakangan ikut memulung mengaku tahun ini nggak bisa mudik karena pandemi. Dia juga mengatakan bahwa susasana Lebaran di kampong pemulung nggak ramai seperti biasanya.

“Sepi gara-gara di lockdown, biasanya nggak pulang kampung juga. Jadi cuma silaturahmi ke tetangga-tetangga,” tutur perempuan satu anak ini.

Nggak lama berselang, orang tua Lestari dan anaknya pulang dari pasar. Sebuah semangka besar kemudian mereka belah untuk dimakan bersama. Muhlisin, ayah Lestari yang telah tinggal di rumah tersebut selama 6 tahun mengaku bahwa baru kali ini dirinya nggak bisa mudik.

“Saya setiap tahun mudik, baru tahun ini nggak mudik,” tutur lelaki asli Bambankerep ini.

Markisah mengaku Lebaran kali ini sepi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sambutan mereka bikin saya lupa tujuan awal. Ngalor-ngidul Muhlisin dan anggota keluarganya yang lain turut menimpali pertanyaan dari rasa penasaran saya. Pagi itu dada saya terasa hangat, sambutan ramah, jajanan sederhana, dan semangka yang tersaji di meja benar-benar bikin saya bak di rumah saudara sendiri.

Meski dengan berbagai kesederhanaan, Lebaran di kampung pemulung nggak semenyedihkan yang saya bayangkan. Ya, senyum saya tiba-tiba mengembang saat melewati gubuk-gubuk reyot yang memprihatinkan itu. Bagaimana pengalaman Lebaranmu, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024