BerandaAdventurial
Jumat, 3 Okt 2019 18:00

Nggak Ada Habisnya Menyambangi Kampung Batik Laweyan dari Pagi hingga Petang

Kampung Batik Laweyan. (Hogronoe.blogspot)

Di Kampung Laweyan, wisatawan bisa berbelanja sekaligus belajar tentang batik. Di sana juga mereka bisa mengetahui asal-usul tempat itu dan melihat wayang. Ditambah lagi, nasi liwet beraroma khas juga ada di sana.

Inibaru.id - Kamu nggak bakal kehabisan ide mencari tempat berlibur kalau sedang berada di Kota Solo, Jawa Tengah. Di sana, kamu bakal banyak menemukan tempat menarik, mengedukasi, dan menghibur hati. Mau rekreasi yang berbau klasik dan tradisional, datanglah ke Kampung Batik Laweyan!

Kampung yang merupakan kawasan heritage di Solo ini menyajikan paket lengkap buat kamu, yakni wisata belanja, wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata edukasi. Lokasinya nggak jauh dari Stasiun Purwosari, Solo.

Untuk menyusuri lorong-lorong kampung ini, kamu bisa menggunakan jasa tukang becak yang banyak mangkal di Jalan Slamet Riyadi. Jalan menuju Laweyan merupakan jalan protokol kedua setelah Jalan Slamet Riyadi yang menghubungkan Solo dengan Yogyakarta.

Kampoeng Batik Laweyan. (Tribunnews)

Seharian di salah satu kampung batik tertua di Indonesia ini nggak bakal bikin kamu rugi. Pasalnya, di sana kamu bakal mengerti alasan kenapa batik sangat berjaya di Solo.

Di kampung yang dulu pernah menjadi pusat perdagangan ini kamu bakal menjumpai rumah-rumah dengan tembok yang menjulang tinggi layaknya istana keraton Jawa, gang-gang sempit tapi unik. Hm, memang di sanalah dahulu para saudagar batik bermukim.

Sentra batik di Laweyan. (Andrewandme.blogspot)

Sekarang, di Laweyan ada sekitar 70 toko atau showroom yang menjual kain, aneka kerajinan batik dengan kualitas dan motif berbeda dari produk di pasar. Hm, jangan sampai ngiler ya, Millens! He-he.

Puas memanjakan mata dengan kain batik yang cantik, kamu bisa lanjut dengan mengikuti pelatihan singkat kewirausahaan kerajinan batik di beberapa rumah batik. Atraksi wayang orang dan wayang lugu juga bisa kamu jumpai di sana.

Menikmati Sega Liwet

Nah, sudah kenyang mata dan pikiran setelah berkeliling Kampung Laweyan, sekarang saatnya mengenyangkan perut setelah seharian melancong. Menu paling pas karena enak, murah, mengenyangkan, dan tentunya “Solo” banget adalah sego liwet alias nasi liwet.

Di Laweyan, kamu bisa menemukan beberapa penjual sego liwet yang berdagang di emperan toko-toko batik. Ada juga yang menjajakannya dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Penjual nasi liwet. (Vietnanti.blogspot)

Nasi liwet khas Solo adalah nasi gurih yang cara memasaknya menggunakan santan kental atau air kaldu. Semakin sedap karena memasaknya menggunakan kayu bakar dan penyajiannya memakai pincuk daun pisang.

Pendamping nasi ini biasanya adalah sayur labu siam yang diiris panjang, telur bacem, dan suwiran ayam. Harganya murah saja. Karena di Laweyan yang kebanyakan pembelinya adalah buruh batik, nasi liwet biasanya dihargai Rp 5.000-an. Harganya bakal sedikit mahal jika kamu juga memesan menu tambahan seperti daging ayam atau telur bebek.

Nasi liwet dalam pincuk. (Detik)

Bagaimana Millens, sudahkah kamu mendapatkan gambarannya jika berencana berlibur di Kampung Laweyan? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024