BerandaAdventurial
Sabtu, 9 Feb 2018 03:24

Museum Jenang Kudus dan Kisah Pemasarannya pada Zaman Old

Diorama proses pembuatan jenang di dalam Museum Jenang Kudus (travel.dream.co.id)

Kabupaten Kudus nggak hanya memproduksi jenang sebagai penganan khas, tapi juga menyediakan museum untuk belajar sejarah tentang penganan itu. Namanya Museum Jenang, destinasi wisata baru di kabupaten itu.

Inibaru.id – Jenang sebagai jajanan khas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sudah kondang banget. Maklum, selain sebagai buah tangan bagi pewisata yang dolan ke kabupaten tersebut, jenang kudus sudah dipasarkan ke beberapa pulau seperti Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

Nggak hanya itu, nama jenang kudus juga sudah dikenal di mancanegara berkat pelbagai ekspo yang diikuti pengusaha jenang. Dikutip dari Beritagar.id (28/1/2018), penganan itu dikenal di Uni Emirat Arab, Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Dubai, Hong Kong, Arab Saudi, dan Singapura.

Nah, kamu yang ingin mengetahui lebih banyak ihwal penganan khas itu kini bisa pergi ke Museum Jenang. Museum? Ya, loka ini telah dijadikan destinasi wisata baru di Kudus sejak diresmikan pada Mei 2017.

Museum itu menyatu dengan gerai Mubarok (salah satu merek jenang kudus ternama) di Jl. Sunan Muria Glantengan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Di dalam museum kamu bisa mempelajari sejarah pembuatan jenang kudus dan lokasi pemasarannya pada masa lalu.

Baca juga:
Siap-Siap Melihat Langsung Bunga Sakura di Lereng Gunung Lawu
Di Bawah Kerindangan Jajaran Cemara Pantai Karangjahe

Nggak rumit juga untuk ke lokasi. Dari Alun-alun Simpangtujuh Kudus ke utara hanya sekitar 500 meter. Dari Terminal Kudus, jaraknya sekitar 5 kilometer. Pakai angkutan umum pun bisa: naik angkutan dari Terminal Kudus ke arah Colo-Muria dengan ongkos sekitar Rp 8 ribu-Rp 10 ribu. Mau naik ojek online juga oke karena sudah banyak sarana transportasi itu di Kudus.

Untuk menikmati museum, kamu nggak perlu keluar duit untuk bayar tiket masuk.

Nah, apa saja yang ada di dalam museum? Dikutip dari Beritagar.id (28/1/2018),  Ika Hapsari Enggarwati, pemandu Museum Jenang, menjelaskan, di museum tersebut pengunjung bisa mempelajari jenang kudus dalam lintasan sejarah kuliner Nusantara, mulai dari peralatan yang digunakan, siapa pioner produsen dan pengembangnya, hingga tempat awal pemasaran jenang.

"Pengunjung di sini tidak sekadar disuguhi berbagai koleksi terkait sejarah dan lainnya yang terkait dengan jenang saja di sini. Ada juga koleksi lain yang menarik, seperti miniatur Menara Kudus, foto Bupati dari masa ke masa yang dipasang berjajar, rumah adat Kudus, hingga galeri batik," katanya.

Baca juga:
Jejak Sunan Bonang dari Batu Andesit
Di dalam Kebeningan Air Telaga Sunyi Baturraden

Selain itu, ada juga potret Kudus masa lalu, seperti Stasiun Kereta Api tahun 1936, Gedung Teater era 1929, Kantor Polisi pada tahun 1928, Alun-alun Kudus Tahun 1926, dan Omah Kapal saat masih utuh.

Omah Kapal adalah sebuah bangunan untuk mengenang perjalanan haji pengusaha kaya Kudus waktu itu, H Nitisemito.

Oya Millens, keberadaan Museum Jenang sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Kudus, mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan. Apalagi selain “belajar” sejarah jenang kudus, pengunjung bisa pula melihat langsung proses pembuatan jenang di tempat produksinya sekaligus membeli produknya. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024