BerandaAdventurial
Sabtu, 28 Feb 2020 09:37

Mukak Together, Kisah Menggelikan di Warung Es Mbah Yadi

Warung Es Mbah Yadi ramai dikunjungi ketika makan siang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Selama lebih dari empat dekade, Warung Es Mbah Yadi menyimpan banyak kisah dari para pelanggan setianya. Yang kocak, pernah sekelompok anak sekolah membatalkan puasa bersama-sama di siang bolong. Mereka menamainya mukak together.

Inibaru.id – Pada 1992, saat itu Tono masih berseragam putih abu-abu di SMA 1 Muhammadiyah Semarang. Sepulang dari sekolah, dia bersama gengnya yang terdiri dari empat orang sering nongkrong bersama di Warung Es Mbah Yadi yang jaraknya 450 meter dari sekolah. Saat itu Tono mengenal Mbah Yadi sebagai orang yang sangat sabar dan telaten.

“Mbah Yadi terkenal sebagai orang yang sabar, meladeni sangat sabar. Dan pas zaman saya banyak yang nggak jujur. Padha cerita pas teman-teman saya sudah gedhe, dulu makan lima bilang dua. Anak sekolah begitu, tapi malah jadi barokah untuk Mbah Yadi,” kenang Tono, Jumat (21/2).

Laki-laki yang kini bekerja di bagian Tata Usaha SMA Negeri 6 Semarang tersebut menambahkan, dulu harganya masih sekitar Rp 150. Waktu itu dia sering membeli temulawak yang harganya bersahabat dan ada rasa khasnya. Satu botol bisa dia minum bersama dua orang teman.

Tono tengah menikmati soda gembira. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Tono menanggap warung ini memang biasa, tapi tempatnya nyaman. Padahal warung lain di depan jalan, harganya juga terjangkau. Sesekali dia juga membeli soda gembira untuk membersihkan bagian dalam tubuhnya. Seperti pada sore itu seusai pulang dari kerja dia menikmati satu gelas soda gembira.

“Kalau soda ini katanya, hanya cerita saja, untuk kebersihan bagian dalam. Membersihkan kuman di dalam. Meski minumnya nggak bisa setiap hari. Katanya bisa juga untuk obat batuk, sesak, dan bagi perokok bisa membersihkan,” kata Tono yang tinggal di daerah Sambiroto, Semarang itu.

Endang, generasi ketiga penerus Warung Es Mbah Yadi malah bercerita kedainya ini sempat digunakan untuk “mukak together” anak sekolah ketika Ramadan pada siang hari. Mukak dalam bahasa Jawa berarti membatalkan puasa. “Sering saya marahi dan ingatkan,” kata Endang meski para siswa itu masih ndableg.

Pada zaman sekarang, di antara banyak menu yang tersedia di Warung Es Mbah Yadi, soda gembira menjadi menjadi menu andalan yang paling banyak diburu oleh pelanggan. Dari pelanggan umum hingga anak-anak sekolah dari SMA 11 Semarang, SMA 2 Semarang, hingga SMA 10 datang ke kedai ini untuk menikmati soda.

Abid dan bahan-bahan membuat beragam es. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Ada varian menu lain yang bisa dicoba, khususnya buat para pelajar dan kamu yang berkantong tipis, yaitu menu soda dan susu. Harganya lebih miring yakni Rp 8 ribu, dibandingkan harga soda gembira orisinal Rp 11 ribu.

Pelanggan lain bernama Abid mengatakan, dibanding soda gembira dia lebih memfavoritkan es cincau. Sebab menurutnya cincau bisa mendamaikan jiwa. Enak diminum ketika cuaca sedang panas. Awal perkenalannya dengan warung ini pada setahun yang lalu dan jadi pelanggan sampai sekarang.

“Awalnya penasaran kok ramai, sering lewat juga, penasaran juga. Istri juga ngajar di sekitar sini. Adem, nyaman, dan santai tempatnya,” kata Abid sembari menikmati es cincaunya. Dia juga sesekali membeli soda gembira untuk membuat pikiran rileks. Menurut dia rasanya krecep-krecep kres.

Pengin merasakan pengalaman Tono dan Abid juga, Millens? Agendakan berkunjung ya! (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: