BerandaAdventurial
Jumat, 5 Mei 2022 09:00

Misteri Makam Ragasemangsang di Tengah Jalan Purwokerto, Nggak Ada yang Berani Bongkar!

Makam Ragasemangsang di tengah-tengah jalan Purwokerto. (Pikiran-rakyat/Portal Purwokerto/Dyah Sugesti Weningtyas)

Kalau kamu main ke Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, bisa kok melewati Makam Ragasemangsang yang ada di tengah jalan. Makam ini dikeramatkan dan nggak ada yang berani membongkarnya. Bahkan, banyak pejabat yang meletakkan sesajen atau bersih-bersih makam itu, lo.

Inibaru.id – Nama Ragasemangsang cukup populer bagi warga Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Maklum, selain dijadikan nama jalan, Ragasemangsang juga dikenal sebagai sebuah makam yang ada di tengah jalan di pusat kota. Hm, jadi penasaran ya kok bisa masih ada makam di tengah-tengah jalan?

Makam Ragasemangsang bisa kamu temui di sekitar 200 meter sebelah timur Alun-Alun Purwokerto. Lokasinya masuk dalam wilayah Kelurahan Sokanegara, Purwokerto Timur. Ukuran makam ini nggak jauh beda dari makam pada umumnya, yaitu 1,5 m x 2 m. Tapi, bentuknya mirip seperti sebuah tugu berbentuk kotak alih-alih makam.

Yang menarik, pada bangunan makam ada sebuah pintu kecil dengan ukuran kurang lebih 70 cm. Kalau kamu masuk ke dalamnya, bakal menemukan taburan bunga mawar serta dupa yang dinyalakan. Hm, kesannya kok jadi mistis gini, sih?

Konon, bangunan makam ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Kalau makam di dalamnya malah disebut-sebut sudah ada sejak zaman kerajaan. Nah, jenazah yang dimakamkan di sini disebut-sebut meninggal dengan mengenaskan.

“Sebenarnya, tidak diketahui pasti kapan makam itu dibangun. Sejarah asli dan cerita pasti juga tidak ada yang tahu, hanya berdasarkan tutur orang-orang sepuh. Juru kunci makam sudah lama meninggal namun tidak meneruskan ke anak cucunya. Kalau sepengetahuan saya, zaman penjajahan Belanda, bangunan itu sudah ada," ujar Ketua RT 3 RW 5 Sokanegara Karto Suwito, Kamis (20/6/2019).

Pintu di bangunan Makam Ragasemangsang yang sering diisi sesajen atau dupa. (Liputan6/Muhammad Ridlo)

Asal pemberian nama Ragasemangsang diambil dari kata ‘raga’ dan ‘temangsang’ yang berarti tubuh yang tergantung. Meski nggak diketahui nama aslinya, tokoh ini diyakini merupakan orang sakti yang cukup berpengaruh.

Ada sejumlah versi di balik keberadaan makam ini. Kendati ada banyak versi, tetapi semua cerita mengarah pada akhir yang sama yakni, kematian pria yang tragis tergantung di pohon.

Versi pertama, dikabarkan makam ini adalah makam seorang pejuang yang kebal terhadap senjata dan berani melawan Belanda seorang diri. Kekebalannya itu bakal hilang kalau dia mati digantung. Itu sebabnya para Kolonial Belanda membunuh orang tersebut dengan cara digantung di pohon beringin di alun-alun.

Pendapat berbeda diungkap Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Deskart Sotyo Jatmiko. Dia menyebut yang dimakamkan di sana adalah Ragasemangsang, tokoh jahat yang memiliki kesaktian Aji Pancasona sehingga kebal meski diserang dengan berbagai macam senjata.

Meski begitu, Ragasemangsang kalah oleh Kyai Pekih. Sang kyai tahu kalau kelemahannya adalah digantung.

“Ada juga yang mengatakan itu makam Kamandaka. Tapi versi ini tidak banyak dipercaya,” ungkap Deskart, Selasa (16/1/2018).

Menurut Karto, sebenarnya makam ini dulunya ada di pinggir jalan. Tapi karena di wilayah tersebut mengalami pelebaran jalan, makamnya jadi berada di tengah-tengah. Nggak ada satu pun orang berani memindahkan makam yang dikeramatkan tersebut.

“Dulu ada pekerja yang hendak membongkar makam untuk jaringan saluran air. Pekerja tersebut justru pingsan,” cerita Karto.

Saking dikeramatkannya makam ini, banyak pejabat yang masuk ke dalam bangunan makam dan melakukan tabur bunga atau meletakkan sesajen. Karto bahkan nggak heran jika melihat ada pejabat yang baru saja dilantik di posisi penting di Banyumas menyambanginya.

“Jika pejabat atau orang penting itu pindah atau keluar dari Banyumas karena naik jabatan, mereka biasanya juga datang untuk bersih-bersih makam atau mengecat ulang makam,” pungkasnya.

Wah, cukup misterius juga ya kisah Makam Ragasemangsang di tengah jalan Purwokerto ini, Millens. (Tri, Mer, Kum, Pur/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: