BerandaAdventurial
Kamis, 8 Jan 2020 14:40

Menyingkap Kebenaran Adanya Harta Karun di Rumah Kuno Peninggalan Belanda

Konon, harta karun yang dibawa tentara Prancis disimpan di rumah ini. (Inibaru.id/ Audrian F)

Di Kota Semarang terdapat sebuah rumah kuno dengan arsitektur Belanda yang dipercaya menyimpan harta karun pasukan Prancis. Sudah banyak orang mencoba menemukan harta ini. Tapi sayangnya keberadaan harta ini masih menjadi tanda tanya.<br>

Inibaru.id - Di Kota Semarang, rumah kuno berarsitektur Belanda memang nggak asing lagi. Tapi rumah bergaya Belanda yang satu ini bisa dibilang istimewa. Konon di rumah ini tersimpan harta karun peninggalan tentara Prancis lo. Seru juga ya untuk ditelusuri.

Akhirnya, Kamis (26/12) sore saya sambangi juga rumah di Jalan Teuku Umar, Jatingaleh ini. Mungkin kamu nggak akan langsung melihat bangunan tua ini. Sebab lokasinya di belakang sebuah cafe bernama “Basilia Candi”. Jadi sedikit tertutup.

Kolonel Purn. Nursahit (83) dan istrinyalah yang menghuni rumah ini sejak 1978. Saat memperkenalkan diri dan berjabat tangan, dia seakan langsung mengetahui maksud kedatangan saya. Padahal saya belum mengutarakannya. “Mau nanya-nanya soal harta karun ya?” Ucapnya. Ini pasti karena sudah banyak orang sebelum saya yang datang dan mencoba mengorek informasi soal harta karun.

Kolonel Purn. Nursahit, menghabiskan masa tuanya di sebuah kursi roda. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dengan senyum ramah, lelaki paruh baya berkursi roda ini mempersilakan saya duduk di ruang tamu. Tanpa bermaksud macam-macam, pandangan mata saya mengamati seisi rumah. Sejenak saya menerka-nerka kebenaran mengenai harta karun tersebut. Kalau pun benar kira-kira di mana ya letaknya?

Adanya harta karun tersebut menurut keterangan Nursahit berawal dari kedatangan seorang purnawirawan Prancis bernama, Jean Kneal. Dia mengaku sebagai utusan Prancis yang bertugas mengurus tanah bekas jajahan. Nah, di Indonesia tepatnya di Semarang dan di rumah Nursahit inilah Prancis meninggalkan jejaknya.

Sesuai testimoni dari Kaisar Napoleon Bonaparte, Jean Kneal berkata kalau harta karun Prancis ditinggal di sebuah tanjakan. Jadi kala itu Prancis pada 1811 sempat menguasai Hindia Belanda. Di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Janssens mewakili sekutunya yakni Belanda, mereka membangun pertahanan di Semarang.

Inggris yang berada di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles adalah musuh utama. Kedatangan mereka ke Semarang membuat tentara Prancis tunggang langgang.

“Inggris memang kuat. Gaya perang mereka menggunakan tabuhan drum yang membuat siapa saja sudah bergetar,” kata Nursahit.

Saat Inggris datang Prancis menggunakan delman memborong semua logistik, persenjataan termasuk harta karunnya. Nah, di tanjakan Jatingaleh itulah delman nggak kuat mendaki. Para tentara berinisiatif untuk menitipkan harta tersebut.

“Kata Napoleon harta karun tersebut dititipkan oleh kusir delman. Dan yang pasti kusir delman tersebut adalah orang China. Dia nggak percaya orang Jawa,” jelas Nursahit.

Lantai dua yang sering dijadikan tempat untuk mencari harta karun. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Oleh sang kusir, harta itu dititipkan di rumah seorang Tionghoa bernama Gwi Tian Ji. Beredar kabar, Gwi Tian Ji kaya berkat harta karun tersebut. Di sini saya sempat bingung, apakah Gwi Tian Ji adalah kusir tadi atau orang yang berbeda. Tapi sudahlah ya. Terkadang misteri itu lebih seksi. He

Selain media yang memburu kabar harta karun tersebut Nursahit juga dipusingkan oleh beberapa orang yang bersikeras memburu harta karun yang konon masih ada di rumah tersebut.

“Banyak orang yang berupaya keras menemukan harta karun di rumah ini. Dari yang rela bersemadi di lantai dua sampai salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Mencarinya pun pakai detektor logam. Namun tidak ada yang pernah berhasil dan saya sendiri pun tak pernah percaya kalau harta karun itu ada,” ujarnya.

Kalau kamu percaya nggak dengan adanya harta karun ini, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: