BerandaAdventurial
Minggu, 17 Des 2022 09:02

Menikmati Wisata Urban dengan Jalan Kaki di Kawasan Pecinan Magelang

Kawasan Pecinan Magelang, cocok untuk dijadikan wisata urban. (Magelangkota)

Kawasan Pecinan Magelang sekilas mirip dengan Jalan Malioboro Yogyakarta. Di sini, kamu bisa jalan-jalan santai sembari menikmati kawasan sekitar yang bersejarah.

Inibaru.id – Magelang lebih dari sekadar Gunung Tidar dan Candi Borobudur. Di Kota Sejuta Bunga ini, kamu sebenarnya bisa menikmati lokasi-lokasi wisata lain yang menarik. Salah satunya adalah kawasan Pecinan Magelang.

Kawasan Pecinan Magelang bisa langsung kamu temui begitu mampir ke Alun-Alun Magelang. Di ujung tenggara Alun-Alun, terlihat jelas Klenteng Liong Hok Bio yang dominan dengan warna merah. Dari klenteng yang dibangun pada 1864 itulah, kawasan Pecinan Magelang dimulai.

Kawasan Pecinan bisa kamu temui di sepanjang Jalan Pemuda. Toko-toko berjibun sepanjang 1 kilometer sampai ke Pasar Rejowinangun. Di sepanjang jalan yang lurus tersebut, terdapat trotoar yang cukup lebar sehingga nyaman untuk dijadikan tempat berjalan kaki dan foto-foto. Sekilas, area ini mirip dengan Jalan Malioboro di Yogyakarta.

Arsitektur kawasan Pecinan Magelang juga unik karena masih memakai gaya awal 1900-an. Memang, kalau kita hanya melihat bagian depan bangunan-bangunan yang ada di Jalan Pemuda, kesan modern sudah terasa. Tapi, kalau kita mau masuk ke gang-gangnya, terlihat jelas bangunan-bangunan khas masyarakat Tionghoa zaman dulu.

Ciri-cirinya adalah hiasan yang masih ada di puncak atap, lengkap dengan cungkup pelindung atapnya yang melengkung, adanya penunjuk arah mata angin, jendela besar dan plafon tinggi, hingga adanya hiasan-hiasan khas Tionghoa. Cakep banget, kan?

Sudah Eksis Sejak Abad Ke-19

Trotoar di Jalan Pemuda Magelang cukup lebar dan nyaman untuk dijadikan tempat jalan-jalan. (Magelangkota)

Menurut keterangan Olivier Johannes Raap dalam buku Kota di Djawa Tempo Doeloe, kawasan Pecinan Magelang sudah eksis sejak pertengahan abad ke-19.

Di masa itu, jejeran ruko yang sederhana berlantai satu dengan perbatasan jalan yang ditandai barisan pohon. Di kawasan Pecinan itu juga terdapat persimpangan rel kereta api di sebelah utara Stasiun Pasar. Namun sekarang di bekas tempat rel dibangun trotoar lebar dan indah,” tulis Raap sebagaimana dilansir dari Koropak, (30/12/2021).

Kalau kamu terus berjalan kaki ke arah selatan setelah melewati Pasar Rejowinangun, jalanannya bahkan terlihat lebih unik karena ada sungai kecil yang membelahnya. Kamu bisa duduk-duduk santai di dekat sungai sembari menikmati gemericik air dan pemandangan Gunung Tidar yang megah di selatan.

Di area yang sudah masuk Jalan Jenderal Sudirman tersebut, kamu juga bisa menemukan toko oleh-oleh, kafe, hingga tempat makan yang cozy. Tempat-tempat itu cocok untuk beristirahat ketika lelah berjalan-jalan.

Sayangnya, di sepanjang kawasan Pecinan tersebut, belum banyak tempat yang bisa dipakai wisawatan untuk duduk-duduk santai atau taman-taman kecil. Untungnya, hal ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Kota Magelang yang memang berencana untuk menatanya.

“Pasti akan menarik jika ada taman-taman kecil yang indah supaya orang semakin banyak berkunjung,” ungkap Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina sebagaimana dilansir dari Magelangkota, (4/4/2020).

Semoga saja kawasan Pecinan Magelang semakin menarik sehingga semakin nyaman untuk dijadikan tempat jalan-jalan, ya Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024