Inibaru.id - Stadion Citarum merupakan homebase PSIS yang juga akan digunakan dalam menyongsong bergulirnya Liga 1 2020 ini. Diresmikan pada 14 Februari 1985, Citarum banyak merekam kejadian penting dalam sejarah perjalanan PSIS Semarang.
Wartawan olahraga senior Amir Machmud NS saat ditemui di Kantor PWI pada Senin (24/2/2020) menuturkan berbagai kisah terhadap apa saja yang pernah terjadi di Stadion Citarum.
Menghasilkan Banyak Pemain Potensial
Stadion Citarum berperan mencetak pemain-pemain hebat yang telah menorehkan prestasi bagi PSIS Semarang di era perserikatan maupun bagi Timnas. Nama-nama tersebut yaitu Ahmad Muhariah, Budi Wahyono, dan Budiawan Hendratno.
"Bahkan bintang nasional pun juga pernah merasakan. Seperti Walter Sulu, Adat Sudrajat, dan Indra Sjafrie,” tambahnya.
Piala Tugu Muda
Stadion Citarum juga nggak lepas dari penyelenggaraan Piala Tugu Muda. Event yang awalnya diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarang tersebut berskala internasional. Banyak tim mancanegara yang berpartisipasi di antaranya seperti Rajpracha Thailand, SAFSA Singapura, dan Police SA. Sayangnya PSIS belum pernah sekalipun keluar sebagai juara. Paling mentok menduduki runner up atau juara 3.
Kemunculan Ribut Waidi
PSIS Semarang juga pernah mencetak talenta hebat untuk sepak bola Indonesia. Dialah Ribut Waidi. Menurut Amir dia ditemukan oleh pelatih PSIS kala itu C. Soetardi. Legenda kelahiran Pati tersebut juga meraih emas bagi Timnas Sea Games Indonesia. Kemonceran Ribut Waidi akhirnya diabadikan menjadi sebuah patung yang berada di Jalan Jatingaleh.
Timnas Brazil Junior Pernah Bertandang
Di Stadion Citarum pula pernah hadir Timnas yang berasal dari negara yang telah melahirkan banyak talenta seperti Romario, Ronaldo, Ronaldinho, Kaka, dan Neymar. Yap, Timnas Brasil. Cuma waktu itu yang datang adalah Timnas juniornya. Namun PSIS harus menanggung kekalahan dalam pertandingan persahabatan itu dengan skor 4-0.
Rekor Penonton saat Melawan Persebaya
Satu momen yang masih terkenang di kepala Amir Machmud adalah saat PSIS menjamu Persebaya. Kala itu seisi stadion dipenuhi warga Semarang. Saat itu memang belum ada suporter. Namun militansi warga Semarang turut menyesaki Stadion Citarum. Ditambah dengan kehadiran Bonek dari Surabaya, suasana sungguh ramai.
“Wah, penuh sekali, sampai membludak. Saya rasa rekor waktu itu. Pagar pembatas sampai jebol. Tidak rusuh sebetulnya. Tapi yang namanya menonton sepak bola ada gesekan kecil,” ungkap Amir.
Kamu sudah pernah nonton bola di sini belum, Millens? (Audrian F/E05)