BerandaAdventurial
Sabtu, 26 Jan 2018 06:57

Puluhan Ribu Burung Migran Itu Mampir ke Pantai Cemara

Burung Migran di Pantai Cemara (Trubus.id)

Masih merupakan pantai liar tanpa penghuni, Pantai Cemara di Jambi menjadi tempat singgah puluhan ribu burung migran. Kamu pencinta burung? Catat saat burung-burung itu mampir ke Pantai Cemara.

Inibaru.id - Adakah Sobat Millens yang menjadi pencinta pantai atau burung? Atau bahkan keduanya? Jika iya, kalau berkunjung ke Jambi, mampirlah ke Pantai Cemara. Di pantai yang berada di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu, kamu akan menemukan pantai yang lain dari biasanya. 

Pasalnya di pantai yang memiliki luas sekitar 450 hektar itu, kamu bukan hanya akan menemukan banyak pohon cemara sesuai dengan namanya. Namun juga karena Patai Cemara menjadi tempat persinggahan burung migran. Dari sembilan jalur burung migran dunia, pantai Cemara satu dari dua pantai di Sumatera yang masuk dalam East Asian-Australian Flyway. Dijamin, kamu bakalan takjub melihat banyaknya burung pantai yang sedang berjemur dengan jumlah yang nggak hanya ratusan saja tapi mungkin ribuan.

Baca juga:
Keheningan dalam Keindahan di Telaga Rawa Gede
Meleura, Surga Tersembunyi di Tenggara Pulau Celebes

Mengutip republika.co.id (25/1/2018), setiap tahunnya sebanyak 26.000 burung migran yang terdiri dari 31 spesies burung air, 11 spesies burung laut dan 30 spesies burung hutan yang datang ke kawasan Taman Nasional Berbak atau tepatnya di Pantai Cemara untuk mencari sumber makanan. Burung-burung tersebut berasal dari Semenanjung Siberia dan Rusia bagian Timur yang bermigrasi saat musim dingin melanda wilayah asal burung migran itu. Biasanya aktivitas burung migran itu terjadi setiap  Agustus hingga November dan puncaknya sendiri pada bulan Oktober.

Dari banyaknya burung-burung yang melalukan imigrasi ke kawasan pantai Cemara, tercatat ada tiga jenis di antaranya masuk kategori dilindungi menurut IUCN, yakni Trinil Nordmann, Trinil Lumpur Asia dan Gajahan Timur. Burung-burung tersebut adalah burung  langka dan sangat sulit dijumpai karena jumlahnya sangat kecil. 

Telah ditetapkan sebagai wilayah lindung bagi burung air migran dan burung pesisir sejak 1996, Pantai Cemara juga memiliki keunikan yang jarang ditemukan di daerah lain. Apa itu? Sebagai kawasan ekosistem esensial, pantai yang berada di pesisir timur Sumatra itu merupakan gabungan hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar. Kondisi itulah yang menyebabkan Pantai Cemara memiliki keanekaragaman jenis satwa, khususnya burung yang tinggi.

Asal kamu tahu juga nih, Pantai yang banyak di tumbuhi Pohon Cemara itu masuk dalam Berbak Ramsar Site. Menjadi salah satu wilayah lahan basah penting di Pulau Sumatera, Pantai Cemara ditetapkan dunia sebagai Situs Ramsar sejak April 1992.

Baca juga:
Bersepi-sepi di Pantai Liang Ambon
Pelesiran ke "Zaman Old" di Kampung Primitif

Lalu, bagaimana cara untuk dapat menuju ke sana? Sayangnya untuk mencapai lokasi Pantai Cemara yang berjarak 195 kilometer dari Kota Jambi itu membutuhkan perjuangan yang ekstra. Dari Kota Jambi terlebih dahulu kamu harus menuju Kecamatan Nipah Panjang melewati jalur darat menggunakan roda dua atau empat. Dari kecamatan ini dilanjutkan menggunakan speed boat hingga Desa Air Hitam Laut. Dari Desa Air Hitam Laut sekitar 15 kilometer lagi sampai Pantai Cemara juga mengunakan speed boat. Setelah sampai di lokasi, untuk fasilitas penginapan kamu bisa menginap di rumah warga atau memilih mendirikan tenda di sekitar lokasi berkumpulnya burung migran.

Bagaimana, tertarik datang ke Pantai Cemara? Jangan lupa siapkan kameramu ya! (ALE)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: