BerandaAdventurial
Selasa, 22 Jan 2024 10:31

Melihat Langsung Burung Kuntul Di Desa Wisata Ketingan, Sleman

Burung kuntul di sawah yang ada di Desa Wisata Ketingan. (Thewestlakeresort)

Kangen dengan pemandangan burung kuntul di sawah? Datang saja ke Desa Wisata Ketingan, Sleman, DIY. Lokasinya nggak jauh dari pusat kota Yogyakarta.

Inibaru.id – Semakin masifnya perkembangan kawasan permukiman membuat banyak area yang dulunya adalah sawah atau kebun berubah menjadi rumah. Berkurangnya lahan hijau ini tanpa disadari memberikan dampak lainnya, yaitu semakin sulitnya melihat burung kuntul berkeliaran dengan bebas.

Nah, kalau kamu kangen dengan pemandangan burung kuntul di sawah, bisa lo datang ke Desa Wisata Ketingan yang ada di Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sana, masih banyak sawah. Hal ini membuat banyak burung bangau berwarna putih tersebut mampir ke sawah-sawah tersebut, Millens.

Di desa yang berjarak kurang lebih 11 kilometer barat laut dari pusat kota Yogyakarta ini, kamu bisa melihat burung kuntul hinggap dan beterbangan pada pagi atau sore hari. Maklum, di desa tersebut memang ada tempat konservasi burung kuntul.

Keberadaan tempat konservasi ini membuat burung ini bisa dengan leluasa berkembang biak di sana. Bahkan, diperkirakan kini ada ribuan ekor burung kuntul yang bisa kamu temui di desa ini.

Sempat Dianggap Hama

Sebelum dianggap sebagai daya tarik wisata, burung kuntul sempat dianggap hama di Desa Wisata Ketingan. (Riodetta.blogspot)

Yang menarik, jika sekarang burung kuntul dianggap sebagai aset penting, dulunya di Desa Wisata Ketingan, burung kuntul justru dianggap hama. Lantas, bagaimana bisa pola pikir warganya sampai berubah?

Ceritanya begini. Semua bermula saat Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Gapura Dusun Ketingan. Sehari setelahnya, ribuan burung kuntul datang dan hinggap ke pohon-pohon yang ada di desa tersebut. Mereka bahkan bersarang di sana.

Karena sebelumnya fenomena ini belum pernah terjadi, warga sempat khawatir keberadaan burung itu bakal membuat produksi melinjo berkurang karena pohonnya dijadikan sarang burung kuntul. Selain itu, mereka juga sempat diresahkan dengan banyaknya kotoran burung di halaman, pekarangan rumah, serta di jalan-jalan.

Sempat pengin mengusirnya, warga kemudian sadar kalau burung ini sama sekali nggak merusak alam. Buah melinjo tetap bisa dipanen dengan jumlah yang banyak. Bahkan, banyak warga dari desa lainnya yang datang ke sana hanya untuk melihat burung kuntul, mendengarkan suaranya yang khas. Sejak saat itu, warga tahu kalau keberadaan burung kuntul justru bisa jadi daya tarik wisata.

Kalau kamu pengin datang melihat langsung burung kuntul di sawah Desa Wisata Ketingan, pastikan nggak datang pada bulan September sampai pertengahan Oktober, ya, Millens. Soalnya, pada periode tersebut, biasanya burung kuntul bermigrasi keluar wilayah tersebut.

Jika ke sana untuk melihat burung kuntul di sawah, sebaiknya kamu memakai topi, caping, atau penutup kepala lain. Kalau nggak bisa jadi kepalamu kejatuhan kotoran burung kuntul, lo. Nggak enak banget, kan?

Karena jarak desa ini kurang lebih hanya 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pusat kota Yogyakarta, kamu bisa menginap di area kota. Meski begitu, ada juga lo sejumlah homestay di desa tersebut.

Hm, menarik banget ya pemandangan burung kuntul di sawah yang ada di Desa Wisata Ketingan di Sleman. Yuk kapan kita melihatnya langsung di sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: