BerandaAdventurial
Selasa, 27 Nov 2023 17:38

Kompetisi Unik di Jepang; Piala Dunia Memungut Sampah!

Piala Dunia memungut sampah di Jepang. (Taipeitimes/Reuters)

Jepang memiliki sebuah kompetisi unik yang tahun ini diikuti pleh 21 negara, yakni Piala Dunia Memungut Sampah. Seperti apa ya lomba ini?

Inibaru.id – Sudah bukan rahasia lagi kalau orang Jepang suka banget dengan kebersihan. Hampir nggak ada sampah berserakan di jalanan di sana. Bahkan, pada ajang-ajang olahraga yang menjadikan mereka peserta, suporter dan pemain bahkan nggak segan melakukan aksi bersih-bersih di venue.

Nah, demi memastikan budaya suka bersih-bersih sampah ini tetap terjaga, Jepang sampai mengadakan perlombaan tingkat dunia yang cukup unik. Namanya adalah Spogomi World Cup alias Piala Dunia Memungut Sampah.

Aturan lomba tingkat dunia yang tahun ini diikuti para peserta dari 21 negara itu cukup mudah. Pemenangnya adalah mereka yang mampu memungut sampah plastik atau puntung rokok terbanyak dalam waktu yang sudah ditentukan.

Founder Spogomi World Cup Kenichi Mamitsuka mengungkapkan, ide membuat perlombaan ini berasal dari kebiasaannya memungut sampah di dekat tempat tinggalnya saat lari pagi. Dia lalu menyadari bahwa aktivitas ini mungkin bakal menyenangkan kalau dibikin kompetisi.

Karena Kebiasaan

Keseruan Spogomi World Cup 2023. (Spogomi-worldcup)

Sekitar 15 tahun lalu, Kenichi mewujudkan keinginannya dengan membuat kompetisi pengumpulan sampah yang diberi nama "Spogomi". Kata ini berasal dari gabungan antara “sport” atau olahraga dan “gomi” yang dalam bahasa Jepang berarti sampah.

Semula, Spogomi hanyalah perlombaan lokal. Nggak pernah terbesit di benak Kenichi bahwa kompetisi yang tahun ini digelar di Distrik Shibuya, Tokyo, ini bakal mendunia dan diikuti oleh para peserta yang berasal dari berbagai belahan dunia.

“Kalau setiap peserta kemudian membuat asosiasi spogomi di banyak negara, bisa jadi perlombaan ini nanti bisa masuk Olimpiade ,” selorohnya di depan kurang lebih 500 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan peserta Spogomi World Cup, dikutip dari Taipeitimes, Kamis (23/11/2023).

Untuk tahun ini, pemenang perlombaan ini berasal dari Inggris. Kenichi mengungkapkan, tim dari Inggris berhasil mengumpulkan 57 kilogram sampah. Seraya menyerahkan hadiah kepada pemenang, dia berharap tahun depan pesertanya bakal terus bertambah, bahkan mencapai 50 negara pada 2030.

Jalannya Lomba

Tim Inggris jadi juara Piala Dunia memungut sampah tahun ini. (Taipeitimes/Reuters)

Peserta Spogomi World Cup 2023 terdiri atas tiga orang per tim. Selama 45 menit, mereka diterjunkan ke sebuah area seluas 5 kilometer persegi di dalam Distrik Shibuya untuk berburu sampah yang sudah ditentukan dengan perlengkapan sarung tangan, tongkat besi, dan kantung sampah plastik.

Selain 45 menit berburu, mereka juga diberi waktu 20 menit untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Para peserta dilarang mengambil sampah di tempat sampah, berlari, atau mengelabui tim lainnya. Agar nggak melanggar, tiap diikuti oleh seorang wasit yang mengawasi aksi mereka.

Pemenang kompetisi ini ditentukan oleh banyaknya sampah atau massa terberat yang mereka dapatkan. Selain itu, poin penting yang juga menentukan tingginya nilai sampah yang para peserta dapatkan adalah puntung rokok. Wah!

Ehm, nggak bisa bayangin gimana kalau olahraga ini digelar di Indonesia! Ha-ha. Anyway, selamat untuk pemenang! Kamu tertarik untuk ikutan juga, Millens? (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024