BerandaAdventurial
Rabu, 14 Feb 2023 16:35

Bubrah Diterjang Banjir, Wisata Gunungpati Gubug Serut Segera Berbenah

Kondisi terbaru Sungai Kaligarang di wisata Gubug Serut Gunungpati. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Diterjang banjir musim penghujan beberapa waktu lalu membuat wisata sungai di Gunungpati Gubug Serut mengalami kerusakan. Namun, perlahan warga setempat mulai berbenah agar tempat itu kembali laik dikunjungi.

Inibaru.id - Gubug Serut, wisata air yang menawarkan keindahan alam sungai Kaligarang dengan banyak gubuk di sekitar sungai, sore itu tampak sepi. Berbeda dengan foto dan video ciamik yang beredar di beranda medsos saya, lokawisata ini jauh lebih "lengang".

Berlokasi di Desa Persen, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, perbedaan itu tampak jelas dari hilangnya sejumlah spot foto selfie yang menjadi daya tarik Gubug Serut. Bahkan, gubuk ikonik yang sebelumnya berdiri gagah di atas batu besar di tengah sungai pun telah raib.

Warga setempat mengatakan, rumah-rumahan kecil itu hanyut saat arus sungai meninggi dan banjir melanda tempat wisata yang terletak di sisi sungai tersebut beberapa waktu lalu. Saat ini, yang tersisa hanya gazebo dan gubuk kecil di tepi sungai. Jumlahnya juga nggak banyak.

Namun begitu, Gubug Serut nggak benar-benar ditinggalkan wisatawan. Saat saya bertandang belum lama ini, beberapa anak muda tampak tengah duduk-duduk santai sambil ngobrol di gubuk yang tersedia. Di depan mereka ada gorengan dan minuman hangat yang jadi sajian khas di situ.

Mencoba Bertahan

Beberapa anak muda asyik ngobrol di bawah gubuk beratap rumbia yang estetis di Gubug Serut. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Hari itu, hanya tiga warung yang buka. Mereka menempati gubuk-gubuk beratap rumbia kering yang didirikan berderet di tepi sungai Kaligarang. Sebenarnya ada banyak lapak di situ, tapi saat saya datang hanya ada tiga yang buka.

Baru sejenak menikmati suasana di sekitar sungai dangkal berbatu tersebut, air gerimis mulai berjatuhan, memaksa saya berteduh di salah satu warung. Narti, penjaga warung tempat saya memesan secangkir matcha menyambut saya ramah.

“Warung banyak yang tutup, Mbak; sepi pengunjung soalnya. Saya masih jualan juga karena kebetulan rumah saya dekat dari sini,” tuturnya sembari menunjuk ke arah selatan.

Tiap musim penghujan, wisatawan yang datang ke lokawisata andalan Desa Persen itu memang bakal turun drastis, yang secara otomatis berimbas pada berkurangnya penghasilan pedagang di Gubug Serut. Menurut Narti, inilah yang bikin pedagang menutup warung.

"Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, mereka menutup warung dan mencari pekerjaan sampingan lain," kata Narti, lalu mengulas senyum. "Namun, ada beberapa orang seperti saya yang mencoba bertahan sembari berharap tempat ini bakal ramai lagi."

Mulai Berbenah

Sungai Kaligarang setelah diterjang banjir kini dipenuhi bebatuan dan sampah, sedangkan air hanya mengalir di satu sisi. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Yang tersisa di Gubug Serut saat ini hanyalah hamparan batu di bantaran sungai Kaligarang yang dipenuhi sampah sisa banjir dan sejumlah gazebo di sisi yang lebih tinggi. Sementara, spot foto dan gubuk yang menjadi ciri khas lokawisata yang dirintis sejak 2020 ini telah raib.

Sutoro, Ketua Pengelola Gubug Serut yang saya temui di salah satu gazebo mengatakan, saat banjir melanda tempat wisata itu beberapa waktu lalu, gubuk-gubuk dan spot foto yang mereka bikin ikut hanyut terbawa arus, sedangkan sisanya rusak parah sehingga nggak layak dipakai lagi.

Menurutnya, banjir yang mendera Gubug Serut beberapa waktu lalu memang terbilang besar. Ketinggian air kala itu, lanjutnya, bahkan sampai menggenangi area warung yang berada di sisi atas bantaran.

“Sebelum banjir, di batu besar di tengah sungai ada gubuk yang jadi ciri khas di sini. Terus, ada spot taman bunga, area air dangkal untuk anak-anak, serta wahana body rafting dan river tubing. Pas banjir, semua itu hanyut terseret arus,” keluhnya dengan mimik muka sedih.

Namun demikian, dia mengaku nggak pengin terus terlarut dalam kesedihan. Bersama pengelola lain, dia mencoba berbenah dengan membangun kembali spot-spot yang rusak sekaligus menambah beberapa fasilitas lain untuk menarik minat pengunjung.

"Bakal ada fasilitas tambahan, khususnya wahana air, dan gubuk tambahan yang akan jadi magnet bagi pengunjung," bebernya, bersemangat.

Tantangan terbesar mendirikan spot wisata di bantaran sungai sudah pasti terjadi saat musim penghujan, karena arus air bisa naik kapan saja. Semoga banjir kali ini bisa menjadi pelajaran agar ke depan kejadian seperti itu bisa diantisipasi lebih dini, ya! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024