Inibaru.id - Lokawisata air ini berada di Sungai Kaligarang, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masyarakat setempat menyebutnya Gubug Serut.
Belum lama ini, tempat wisata yang agaknya belum dikelola secara profesional itu viral di media sosial lantaran begitu banyak pengunjung yang bermain air di sungai berbatu tersebut. Di antara mereka, ada yang berenang, river tubing, hingga sekadar keceh atau berswafoto. Hampir setiap hari tempat ini gagal sepi.
Yap, selalu ramai! Bahkan, ketika saya menyambanginya pada sebuah sore di kala weekday, Gubug Serut tetap dipenuhi pengunjung. Puluhan, bahkan mungkin ratusan orang menyambanginya. Dalam benak saya, gimana jaga jarak dilakukan? Ha-ha.
Sebagai informasi, butuh perjuangan menuju tempat ini. Berbekal peramban navigasi, saya menuju lokasi yang jalannya sama sekali belum pernah saya tapaki. Lokasinya memang nggak jauh dari pusat kota, tapi jalurnya ekstrem: berkelok dan naik-turun.
Setelah sekitar 15 menit menembus hutan dengan mengendarai sepeda motor, tibalah saya di Gubug Serut. Cukup bayar Rp 2.000 untuk parkir motor, saya bisa langsung masuk ke area wisata yang berada di Sungai Kaligarang itu.
Tempat ini cukup indah, udaranya segar, dan airnya jernih. Kalau pengin berenang, kamu bisa menyewa ban dengan biaya Rp 5.000. Terus, kamu juga bisa sekadar duduk-duduk di gubuk atau menuju semacam gardu pandang yang bisa ditempuh setelah kamu menyeberangi jembatan bambu.
Korban PHK
Warga setempat mengatakan, Gubug Serut dikembangkan oleh sejumlah warga yang terdampak pandemi, salah satunya karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Agar dapur tetap mengebul, mereka pun mendirikan tempat ini.
Untuk keamanan, pihak pengelola bergantian mengawasi debit air agak jauh menuju hulu. Mereka berjaga-jaga, barangkali ada banjir bandang. Hm, semoga selaku aman!
Dalam hati, terbesit keinginan saya untuk sekadar bermain air atau bahkan berenang di sana. Namun, semua itu urung saya lakukan, tentu saja lantaran si Corona.
Namun, saya puas bisa melihat tempat ini. Mungkin, ya, mungkin, akan datang kesempatan lain bagi saya ke Gubug Serut, kalau keadaan sudah lebih baik! (Triawanda Tirta Aditya/E03)