BerandaAdventurial
Jumat, 8 Feb 2018 05:55

Jejak Sunan Bonang dari Batu Andesit

Pasujudan Sunan Bonang (viva.co.id),

Sunan Bonang adalah salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Nggak hanya makamnya saja yang ramai oleh peziarah tapi juga tempat petilasan Sunan Bonang yang biasa disebut dengan pasujudan di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Kabupateng Rembang, Jawa Tengah..

Inibaru.id - Masyarakat Islam di Jawa tentu sudah nggak asing dengan nama Sunan Bonang. Sunan Bonang merupakan putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Dia lahir pada 1465 M dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia dikenal juga dengan sebutan walisongo yang ikut membuat Masjid Agung Demak.

Menurut sejarah walisongo, Sunan Bonang lahir tahun 1465. Semasa hidupnya Sunan Bonang menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Timur sekitar Tuban. Wafat pada 1525, sampai saat ini makam Sunan Bonang yang sebenarnya masih misterius. Ada yang bilang di Bonang, di Tuban, dan di Madura. Semua makamnya itu juga ramai di datangi peziarah.

Nah, jika berkunjung ke Rembang, wisata religi ke Pasujudan Sunan Bonang bisa menjadi salah satu pilihan buat kamu. Situs Pasujudan Sunan Bonang berada di atas sebuah bukit di tepi Pantai Binangun di wilayah Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jadi, kalau kamu berada di atas bukit ini, kamu bisa melihat hamparan laut Jawa yang luas.

Dari pusat kota Rembang, jaraknya sekitar 17 kilometer. Berada di sebelah timur kota Rembang menuju arah Surabaya, tepat berada di pinggir jalan raya pantura Jawa. Setiap harinya banyak peziarah yang datang ke tempat sana. Ya, mereka datang untuk berziarah dan menapak tilas sejarah Sunan Bonang di Tanah Jawa.

Baca juga:
Berenang Bersama Ikan-Ikan di Umbul Ponggok
Siap-Siap Melihat Langsung Bunga Sakura di Lereng Gunung Lawu

Hmm, memangnya ada apa sih di Pasujudan Sunan Bonang? Tapi sebelumnya perlu kamu ketahui dulu nih, dilansir dari idsejarah.net (19/8/2016), kata “pasujudan” itu berasal dari bahasa Jawa yang diserap dari kata Arab “sujud” yang berarti gerakan salat dengan wajah mencium tanah. Dalam bahasa Jawa, “sujud” dapat diartikan menyembah atau beribadah secara umum. Penambahan pa- dan -an pada kata pasujuduan mengubah kata kerja sujud menjadi kata benda pasujudan yang berarti tempat untuk menyembah atau bersujud. Jadi, Pasujudan Sunan Bonang itu berarti tempat Sunan Bonang bersujud.

Dikeramatkan oleh masyarakat sekitar, Pasujudan Sunan Bonang berada di dalam sebuah cungkup yang berada di sebalah selatan. Bentuknya seperti apa? Nah, uniknya yang menjadi tempat Pasujudan Sunan Bonang itu berupa batu andesit. Di dalam cungkup tersebut terdapat empat buah batu andesit berpermukaan datar. Batu yang terbesar lalu dipercaya sebagai Pasujudan Sunang Bonang.

Bagaimana ceritanya? Menurut masyarakat di sana, batu itu digunakan sujud oleh Sunan Bonang untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Namun ada pula yang menyebutkan bahwa batu ini merupakan alas yang digunakan Sunan Bonang untuk memancing yang menurut viva.co.id (16/6/2015), karena rumahnya berada di dekat pantai dan bermata pencaharian nelayan. Pernah suatu ketika dia memancing dan waktu asar hampir habis sehingga nggak memungkinkan baginya kembali ke rumah. Maka dia salat di batu tersebut. Akhirnya pada batu tersebut membentuk bekas anggota badan Sunan Bonang berupa telapak tangan dan lutut seperti posisi orang salat.

Selain itu, pada batu yang lain terdapat cap telapak kaki Sunan Bonang. Menurut kepercayaan penduduk, Sunan Bonang melakukan tirakat dengan cara berdiri di atas kaki sebelah sebagaimana burung bangau. Karena itu kakinya membekas di sebuah batu yang dijadikan sebagai tempat berpijaknya. Adapun pada kedua batu yang lain yang bentuknya lebih kecil dipercaya sebagai bantal Sunan Bonang.

Baca juga:
Di dalam Kebeningan Air Telaga Sunyi Baturraden
Puluhan Ribu Burung Migran Itu Mampir ke Pantai Cemara

Menurut cerita, awalnya keempat batu tersebut berada di lereng bukit, kemudian dinaikkan ke atas untuk kemudian dibuatkan sebuah cungkup. Sayang hingga kini nggak diketahui secara pasti kapan cungkup tersebut dibangun.

Oya, nggak hanya situs Pasujudan Sunan Bonang, di dalam kompleks,  tepatnya di sebelah utara terdapat cungkup lain. Cungkup tersebut oleh penduduk setempat diyakini sebagai makam Putri Cempo (Champa), yang dipercaya sebagai murid Sunan Bonang.  Memiliki arsitektur yang cukup indah, empat di antara tiang penyangga cungkupnya terbuat dari tulang belakang ikan paus. (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: