Inibaru.id – Saat melintasi Jalan RE Mardinata di Kota Surakarta, sebagian orang mungkin akan berhenti. Di jalan ini, terdapat klenteng cantik yang sudah berusia ratusan tahun yakni Klenteng Tien Kok Sie. Sebagai kawasan pecinan, klenteng ini dulunya nggak sekadar jadi tempat ibadah, lo. Warga Tionghoa sempat menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar juga.
Didirikan sekitar 1748 di lahan seluas 250 meter persegi, Klenteng Tien Kok Sie berlokasi nggak jauh dari Keraton Kasunan Surakarta. Lantaran adanya peristiwa Geger Pecinan, keraton lantas dipindahkan ke Desa Sala. Menampilkan arsitektur Tiongkok, bangunan ini menonjolkan warna merah dan kuning. Nggak jauh dari klenteng ini, kamu bisa melihat keramaian Pasar Gede Harjonagoro.
Seorang umat Buddha tengah sembayang di Klenteng Tien Kok Sie. (Kompas)
Begitu masuk ke dalamnya, kamu bakal disambut dua arca singa. Meski sudah berumur ratusan tahun, struktur Klenteng Tien Kok Sie masih asli dan hanya mengalami perbaikan kecil, lo.
Masuk lebih dalam, altar Bie Lek Hud bakal menyambutmu. Lonceng besar dan genderang menggantung di langit-langitnya. Pesona klenteng ini jadi makin bertambah karenanya. Selain altar Bie Lek Hud, ada pula altar Thian Siang Sing Bo, sang dewi laut, dan meja persembahan untuk Hok Tek Ceng Sin atau dewa bumi.
Kalau pengin mengunjungi klenteng ini, mampirlah! Mengingat tempat ini adalah tempat ibadah, kamu sebaiknya mengenakan pakaian yang sopan ya.
Selama mengambil foto, jangan pula sampai merusak fasilitas di sana. Eh, jangan lupa datang ke sana saat Imlek ya. (IB15/E03)