BerandaAdventurial
Minggu, 26 Okt 2019 09:04

Berusia Ratusan Tahun, Klenteng Tien Kok Sie Jadi Pusat Budaya Tionghoa di Surakarta

Klenteng Tien Kok Sie sudah berusia lebih dari 300 tahun. (Diazradit/Blogspot)

Klenteng Tien Kok Sie sudah ratusan tahun menjadi saksi perubahan Kota Solo. Bangunan ini menyimpan sejarah panjang bagaimana warga Tionghoa masuk ke Nusantara. Seperti apa bagian dalam Klenteng Tien Kok Sie?

Inibaru.id – Saat melintasi Jalan RE Mardinata di Kota Surakarta, sebagian orang mungkin akan berhenti. Di jalan ini, terdapat klenteng cantik yang sudah berusia ratusan tahun yakni Klenteng Tien Kok Sie. Sebagai kawasan pecinan, klenteng ini dulunya nggak sekadar jadi tempat ibadah, lo. Warga Tionghoa sempat menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar juga.

Didirikan sekitar 1748 di lahan seluas 250 meter persegi, Klenteng Tien Kok Sie berlokasi nggak jauh dari Keraton Kasunan Surakarta. Lantaran adanya peristiwa Geger Pecinan, keraton lantas dipindahkan ke Desa Sala. Menampilkan arsitektur Tiongkok, bangunan ini menonjolkan warna merah dan kuning. Nggak jauh dari klenteng ini, kamu bisa melihat keramaian Pasar Gede Harjonagoro.

https://asset.kompas.com/crop/91x0:958x578/750x500/data/photo/2018/02/05/1194348811.jpg

Seorang umat Buddha tengah sembayang di Klenteng Tien Kok Sie. (Kompas)

Begitu masuk ke dalamnya, kamu bakal disambut dua arca singa. Meski sudah berumur ratusan tahun, struktur Klenteng Tien Kok Sie masih asli dan hanya mengalami perbaikan kecil, lo.

Masuk lebih dalam, altar Bie Lek Hud bakal menyambutmu. Lonceng besar dan genderang menggantung di langit-langitnya. Pesona klenteng ini jadi makin bertambah karenanya. Selain altar Bie Lek Hud, ada pula altar Thian Siang Sing Bo, sang dewi laut, dan meja persembahan untuk Hok Tek Ceng Sin atau dewa bumi.

Kalau pengin mengunjungi klenteng ini, mampirlah! Mengingat tempat ini adalah tempat ibadah, kamu sebaiknya mengenakan pakaian yang sopan ya.

Selama mengambil foto, jangan pula sampai merusak fasilitas di sana. Eh, jangan lupa datang ke sana saat Imlek ya. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024