BerandaAdventurial
Senin, 26 Agu 2018 09:00

Mengenal Jawa dan Keindahannya di Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita. (instagram.com/seputarsemarang)

Mau tamasya sekaligus menambah pengetahuan baru? Yuk berkunjung ke Museum Ranggawarsita. Di museum ini, kamu bisa belajar banyak hal tentang Jawa di masa lampau di Indonesia.

Inibaru.id – Museum adalah pusat keindahan. Sayang, seringkali kita mengurungkan niat untuk menyambanginya lantaran banyak yang menganggapnya olok-olok. Padahal, aktor Hollywood Brat Pitt pernah mengatakan, berkeliling di museum seorang diri selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Nah, buat kamu yang malu ke museum karena takut diejek laiknya anak kecil, kenapa nggak kamu coba berkunjung dulu?

Semarang, yang merupakan salah satu kota penuh sejarah di Indonesia, memiliki satu museum yang sejatinya menarik, tapi lantaran dianggap kuno, nggak banyak yang mengunjunginya. Yeah, di sana memang banyak benda kuno, tapi menarik. Kamu bakal lebih mengenal budaya dan tradisi Jawa di sana, lengkap dengan sejarah dan peninggalannya.

Bagian depan Museum Ranggawarsita (ttnotes.com)

Museum ini dinamai Ranggawarsita, atau sebagian menyebutnya Ranggawarsito, berdasarkan nama seorang sastrawan terkenal yang lahir di Surakarta pada 15 Maret 1802. Pernah mendengar namanya?

Selain menulis puisi, Raden Ngabehi Rangga Ranggawarsita, nama lengkapnya, juga dikenal mahir meramal. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Serat Kalatida. Dalam "kitab" itu, dia menyebut "zaman edan", satu istilah yang kemudian populer di tengah masyarakat Indonesia. Tahu? Oh, sepertinya kamu kudu lebih banyak membaca buku sejarah, Millens!

http://image.108jakarta.com/article/2017/07/03/9f7af32a1d046f37975ba6212e1ac5c4/img_article.jpg

Dioroma masyarakat Jawa di masa lampau (108Jakarta.com)

Berada di Jalan Abdurachman No 1 Kecamatan Kalibanteng, museum seluas 1,8 hektare ini memiliki empat bangunan utama, yakni Gedung A, B, C, dan D. Tiap bangunan di Ranggawarsita terdiri atas dua lantai, dan didesain agar seolah-olah menyatu.

Yang menarik, keempat bangunan tersebut menyimpan koleksi dari masa yang berbeda, yang penataannya diurutkan sesuai dengan sejarah Indonesia. Museum ini tercatat menyimpan sekurangnya 59.802 koleksi yang dibagi dalam 10 kelompok. 10 kelompok koleksi itu mencakup geologi, biologi, arkeologi, historika, teknologika, seni rupa, ethnografika, numistic, heraldika, kramalogika, dan filologi. Hm, pusing?

Intinya, kalau kamu datang ke Ranggawarsita, kamu seolah tengah bermain gim Age of Empires. Kamu berjalan dari zaman purba menuju zaman modern secara berurutan. Wah, keren! Beberapa tempat yang selalu menarik perhatian pengunjung adalah koleksi kosmologika, ekologi, geologika dan geografika, paleozologi, serta paleontologi.

Koleksi di Museum Ranggawarsita. (ttnotes.com)

Selain mempelajari aneka koleksi, museum ini juga menyediakan fasilitas nonton film edukasi di bioskop pintar. Bioskop yang dinamai 3D Ranggawarsita Audio Visual Room ini berukuran 6 x 10 meter dan bisa menampung 80 orang. Di sana, kamu bisa nonton dua film, yakni Pangea The Nevereding World dan Sea Monster A Prehistoric Adventure.

http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/museum-ranggawarsita.jpg

Sebelum nonton, beli tiket dulu ya. (Tribunnews.com)

Untuk masuk ke Museum Ranggawarsita, kamu hanya perlu membayar tiket seharga Rp 4.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak). Sementara, untuk turis asing, tiketnya dihargai Rp 10 ribu per orang.

Museum Ranggawarsita buka setiap hari, termasuk hari libur, pada pukul 08.00 dan tutup  pukul 15.30 WIB. Jadi, kamu bisa ke sana sesenggang waktumu. Asyik, kan?

Nah, berkunjunglah ke museum, maka kamu akan menemukan keindahan dan kebenaran sekaligus, begitu kata Maira Kalman, penulis sekaligus ilustrator terkenal kelahiran Israel. Mm, nggak kenal juga? Ah, kamu memang butuh ke museum! Ha-ha. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: