BerandaTradisinesia
Senin, 5 Apr 2020 07:00

UN Ditiadakan, Anak SMA Kecewa atau Malah Girang Nih?

Gerbang masuk SMA N 2 Bae terlihat lenggang karena tidak ada aktivitas belajar mengajar. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Siswa-siswa SMA ini sudah melakukan persiapan maksimal untuk menyambut Ujian Nasional (UN). Tapi seminggu sebelum UN, pemerintah mengumumkan untuk membatalkannya. Seperti apa tanggapan mereka? Sedih atau senang?

Inibaru.id - Kamu yang sudah pernah melalui ujian nasional (UN) mungkin masih ingat seperti apa rasanya. Deg-degan setengah mati menghadapi soal yang beda dengan kisi-kisi dan pengawas yang entah kenapa tampak galak bukan main. Nggak jarang beberapa siswa stres karena membayangkan situasi ini.

Mereka memilih mempersiapkan diri seperti mengikuti les dan membeli buku-buku sukses UN. Lalu apa jadinya kalau persiapan matang itu sia-sia karena UN dibatalkan satu Negara?

Pembatalan ini memang nggak asal. Ada pandemi yang sedang meneror. Jika UN diteruskan, takutnya bakal lebih banyak lagi yang tertular wabah corona.

Nah, ada pertanyaan yang cukup usil nih, Millens. Kira-kira seperti apa ya perasaan anak SMA yang nggak jadi UN? Senang karena nggak ada ujian atau kecewa karena persiapannya percuma?

Jawaban nggak terduga datang dari Hasna, Siswi kelas 3 SMA Ibu Kartini Semarang. Dia mengaku sangat kecewa mendengar kabar mengenai UN yang ditiadakan ini. Hasna berharap bisa merasakan UN.

Perempuan ini menyebut sudah melakukan segala persiapan termasuk mental untuk menghadapi UN. Harapan Hasna untuk mencicipi UN harus kandas manakala Menteri Pendidikan mengumumkan pembatalan ujian seminggu sebelumnya.

“Intinya kecewa, susah ngomongnya,” curahan hati Hasna saat saya menghubunginya via Whatsapp pada Selasa (31/3).

Hampir sama dengan cerita Hasna, Siswa MA Muhammadiyah Kudus bernama Hanifa juga mengungkapkan rasa kecewanya.

Buku Penunjang UN yang sudah dipelajari para siswa untuk menghadapi UN. (Inibaru.id/ Rafida Azundhani)

Dia mengaku sudah menyiapkan UN secara maksimal dengan belajar setiap malam, membeli buku penunjang UN, bahkan sampai sering try out melalui aplikasi belajar daring. Walaupun dalam hatinya juga merasakan sedikit kelegaan karena nggak perlu bertempur dengan UN.

“Tapi lebih banyak sedihnya, agak kecewa juga,” ungkap Hanifa.

Pendapat berbeda datang dari Ahmi Komaruddin. Siswa SMA N 3 Pati ini menceritakan perasaan bahagianya mendengar kabar UN ditiadakan. Meskipun dia sudah cukup lama belajar mempersiapkan UN, bahkan sampai mengikuti lembaga bimbingan belajar daring. Tetapi dia merasa lega nggak jadi menghadapi UN secara langsung.

“Saya sangat senang sekali, soalnya langsung lulus. Jadi bisa fokus belajar untuk UTBK aja,” ungkap Ahmi.

Begitulah perasaan siswa yang nggak jadi UN, Millens. Kalau kamu di posisi mereka senang apa sedih nggak jadi UN? (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024