BerandaTradisinesia
Jumat, 30 Nov 2017 19:03

Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (3): Panjang Jimat dan Grebeg Mulud

Upacara memperingati Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan Cirebon. (wonderfulcirebon.com)

Kalangan keraton di Nusantara yang beragam Islam hampir semuanya punya tradsisi perayaan Maulid Nabi. Perayaan itu menjadi tradisi bergembira bersama rakyat.

Inibaru.id - Tak hanya kalangan kebanyakan, keraton di Nusantara juga menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi. Popularitas tradisi Garebeg di Surakarta, Yogyakarta, dan Demak sudah diakui, termasuk tradisi Panjang Jimat di Keraton Cirebon.

Berikut tradisi peringatan Maulid Nabi darikalangan keraton seperti dikutip dari Liputan6.

Panjang Jimat

Panjang Jimat adalah tradisi Maulid Nabi di Keraton Cirebon. Upacara dihadiri ribuan masyarakat yang berdatangan dari berbagai daerah. Mereka datang ke tiga keraton untuk menyaksikan proses upacara.

Baca juga:
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (1): Dari Talam Buah, Pohon Uang, dan Rebutan Julung-Julung
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (2): Cuci Pusaka, Kirab Ampyang, dan Rebutan di Pohon Keres

Peringatan Maulid Nabi juga turut digelar di makam Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Di makam tersebut juga dipadati oleh ribuan orang yang sengaja ingin menghabiskan waktu pada malam Maulid Nabi.

Upacara panjang jimat merupakan puncak acara peringatan Maulid Nabi di tiga keraton. Di Keraton Kanoman, upacara digelar sekira pukul 21.00 WIB yang ditandai dengan 9 kali bunyi lonceng Gajah Mungkur yang berada di gerbang depan keraton. Suara lonceng tersebut merupakan tanda dibukanya upacara panjang jimat.

Di Keraton Kanoman, prosesi panjang jimat juga diisi dengan arak-arakan kirab yang membawa berbagai benda pusaka milik keraton dari Bangsal Prabayaksa menuju Masjid Agung Kanoman. Prosesi itu dipimpin oleh Pangeran Patih Keraton Kanoman.

Baca juga:
Sejak Kapankah Maulid Nabi Muhammad Diperingati?
Ratusan Artefak Wali Songo Dipamerkan di Kudus

Grebeg Maulud

Pada zaman kesultanan Mataram, perayaan Maulid Nabi disebut Grebeg Mulud. Kata “gerebeg” artinya mengikuti, yaitu mengikuti sultan dan para pembesar keluar dari keraton menuju masjid untuk mengikuti perayaan Maulid Nabi, lengkap dengan sarana upacara, seperti nasi gunungan dan sebagainya. Puncak peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw diperingati dengan penyelenggaraan upacara Grebeg Maulud.

Puncak dari upacara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masdjid Agung. Setelah di masjid diselenggarakan doa dan upacara persembahan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, sebagian gunungan dibagi-bagikan pada masyarakat umum dengan jalan diperebutkan. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024