BerandaTradisinesia
Senin, 20 Agu 2023 14:00

Tradisi Bopong Pengantin yang Masih Bisa Ditemui di Tegal

Tradisi bopong pengantin di Tegal. (Indonesiamediacenter)

Meski sudah semakin jarang dilakukan, tradisi bopong pengantin saat melewati jembatan besar masih dilakukan di Tegal, Jawa Tengah. Seperti apa ya tradisi ini?

Inibaru.id – Setiap kali melihat prosesi pernikahan adat Jawa, kamu biasanya akan melihat ritual seperti menginjak telur, menyuapi pasangan, mandi dengan air kembang setaman, dan lain-lain. Nah, sebenarnya ada satu ritual lain yang kini cukup jarang dilakukan, yaitu membopong pasangan pengantin saat melewati jembatan.

Sebenarnya, nggak ada aturan tertulis resmi terkait dengan tradisi bopong pengantin ini. Tapi, memang masih ada keluarga yang percaya dengan larangan pasangan pengantin berjalan kaki atau naik kendaraan jika melewati jembatan dengan bentangan sungai yang cukup lebar. Pihak keluarga pun harus turun dan membopong pengantin dari satu ujung jembatan ke ujung lainnya.

Setelah membopong pengantin, pihak keluarga dari mempelai perempuan juga melakukan ritual lainnya, yaitu melepas sepasang anak ayam dengan jenis kelamin yang berbeda.

Nah, tradisi unik ini ternyata masih bisa kamu temui di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Pada acara pernikahan yang diwartakan oleh Borobudurnews, (18/5/2022) terungkap bahwa pengantin laki-laki berasal dari Desa Kalimati, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sementara mempelai perempuan berasal dari Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat. Pihak keluarga mempelai perempuan harus melewati Jembatan Prepil yang ada di antara Des Mejasem Barat dan Kelurahan Slerok yang ada di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal untuk mencapai lokasi kediaman mempelai laki-laki.

“Jalan satu-satunya memang harus melewati Jembatan Prepil tersebut. Sesuai dengan tradisi nenek moyang, kedua mempelai pengantin wajib untuk dibopong setelah melepas sepasang anak ayam,” ungkap ayah dari mempelai perempuan, Ipuk Prokem.

Tradisi bopong pengantin dianggap bisa menolak bala. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Tapi, Ipuk bukanlah orang yang membopong buah hatinya karena faktor usia. Yang melakukannya adalah kakak laki-laki dari mempelai yang belum menikah. Sementara itu, yang membopong pengantin putra adalah salah seorang anggota keluarga yang dianggap paling kuat melakukannya.

“Ya prosesi ini kami lakukan karena kabarnya bisa menolak bala. Tapi, sebenarnya yang utama adalah tetap nguri-uri tradisi yang hampir punah,” lanjutnya.

Nggak hanya menjalankan tradisi bopong pengantin, pasangan pengantin di Tegal tersebut juga menjalankan tradisi Halimun. Tradisi ini dilakukan setelah akad nikah dan duduk bersama di pelaminan. Mereka berjalan mengelilingi lingkungan di sekitar rumah mempelai perempuan.

Khusus untuk tradisi yang satu ini, mempelai laki-laki bisa mengenal siapa saja tetangga rumah istrinya. Selain itu, masyarakat setempat juga percaya jika dengan melakukannya, pasangan pengantin bisa terhindar dari berbagai macam masalah, cobaan, dan rintangan berat selama menjalani rumah tangga nantinya.

Kalau di tempat tinggalmu, apakah masih ada tradisi bopong pengantin dan halimun, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: