BerandaTradisinesia
Jumat, 2 Mei 2019 11:53

Tengok Bustaman, Mengenal Kampung Bustaman dengan Pergelaran Seni dan Budaya

Warga duduk lesehan untuk menyaksikan pergelaran seni sebagai pembuka Tengok Bustaman ke-IV. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Di Tengok Bustaman kamu bisa puas menyaksikan aneka pergelaran seni yang memukau. Sayangnya, kamu harus sabar menunggu karena acara ini hanya diadakan dua tahun sekali. Seperti apa keseruannya?

Inibaru.id - Pernahkah kamu mendengar tentang Kampung Bustaman? Kampung ini rutin menggelar pentas seni dan budaya. lo. Kamu bisa menemukan budaya lokal khas warga Semarang yang dirangkum dalam acara Tengok Bustaman. Acara ini adalah agenda dua tahunan yang digelar oleh warga setempat. Terletak di Kampung Bustaman Jalan MT Haryono, Semarang acara ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah Kampung Bustaman kepada pengunjung baik itu sejarah, kebudayaan, atau kekhasannya.

Tengok Bustaman ke-IV ini merupakan agenda dua-tahunan yang rutin diselenggarakan. Mengangkat tema “Bustaman Untuk Dunia” menggambarkan semangat warga kampung Bustaman untuk berkontribusi pada dunia. Acara pembukaan Tengok Bustaman yang digelar pada Sabtu malam (20/4) kemarin berlangsung meriah.

Supriyadi membuka Tengok Bustaman ke-IV sebagai perwakilan dari DPRD Kota Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Supriyadi selaku DPRD Kota Semarang mengapresiasi acara ini sebagai bentuk guyub rukun warga Kampung Bustaman untuk nguri-uri budaya. “Agenda ini juga sudah masuk dalam agenda wisata pemerintah kota yang tentunya akan didukung oleh pemerintah Kota Semarang,” katanya menutup pidato usai membuka acara ini. Dalam kesempatan tersebut, Bambang Sadono yang juga merupakan budayawan Semarang berharap pergelaran semacam ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Semarang dan dimasukkan menjadi agenda wisata.

Dalam acara malam itu, turut diresmikan pula Galeri Bustaman yang berada di dalam komplek Kampung Bustaman. Setelah itu, pengunjung disuguhi musikalisasi puisi dan pementasan teater. Suasana guyub khas warga kampung sangat terasa saat penonton duduk beralaskan tikar dan saling membaur. Penampilan teater dengan lakon “Jembatan Mberok” menjadi gong dari acara tersebut. Dengan guyonan khas, kelompok teater ini menghibur masyarakat yang datang. Meski acara digelar hingga larut malam, penonton nampak antusias untuk menyimak acara hingga selesai.

Pementasan teater dengan lakon "Kreteg Mberok" meramaikan pembukaan Tengok Bustaman ke-IV. (Inibaru/ Zulfa Anisah)

Bombom, ketua panitia acara mengaku senang karena antusias masyarakat dalam menyaksikan Tengok Bustaman. “Meski tadi hujan, ternyata yang datang tetap rame. Semoga acara ini bisa jadi bertaraf Internasional,” tutur Bombom yang senada dengan tema Tengok Bustaman kali ini.

Kaalau kamu sudah pernah ke sini belum, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024