BerandaTradisinesia
Jumat, 30 Agu 2018 14:37

Festival Tempo Doeloe, Makna Merdeka versi Taman Lentera

Festival Tempo Doeloe, Makna Merdeka versi Taman Lentera

Flashmob Gambang Semarang. (Inibaru.id/Clara Ariski)

Lomba, pergelaran seni, dan pelbagai hiburan menjadi cara masyarakat Indonesia merayakan kemerdekaan negeri ini. Namun, gimana kalau semua perayaan itu dikemas dalam suasana Jawa kuno yang kental? Jawabannya ada di Festival Tempo Doeloe garapan Taman Lentera. Seperti apa?

Inibaru.id – Peringatan kemerdekaan negeri ini sudah selesai dua pekan lalu. Namun, euforianya masih terus berlangsung hingga kini, nggak terkecuali di Taman Lentera. Bertempat di Kampung Tobat Santrendelik, Sukorejo, Gunungpati, Semarang, mereka menggelar Festival Tempo Doeloe.

Taman Lentera merupakan sekolah non-formal yang diinisiasi Komunitas Small Initiatives Semarang. Ini merupakan kali kedua komunitas yang berdiri sejak Januari 2016 itu menggelar festival tahunan tersebut. Mengenakan pakaian tradisional Jawa, para relawan dan siswa ajar yang hadir menggelar pelbagai kegiatan bertajuk "masa lampau".

Adit, salah seorang relawan Taman Lentera mengatakan, Festival Tempo Doeloe sengaja dibuat untuk mengedukasi anak-anak terkait makna kemerdekaan, Millens.

"Melalui drama detik-detik kemerdekaan, mereka memerankan tokoh-tokoh penting seperti Soekarno, Hatta, Soekarni, dan lain-lain," tutur dia.

Yang menarik, mereka menyampaikan seluruh dialog dalam bahasa Jawa, lo! Suasana mendebarkan dan khidmat begitu terasa dalam drama yang diperankan para aktor cilik ini, khususnya pada momen penghormatan kepada sang saka merah putih.

Puncak drama kemerdekaan, menyanyikan lagu "Indonesia Raya". (Inibaru.id/Clara Ariski)

Tari Tradisional

Selain drama kemerdekaan, festival yang diselenggarakan di bawah teduhnya kebun jati itu juga diisi dengan sejumlah pertunjukan tari tradisional, di antaranya Tari Prau Layar, Cublak-Cublak Suweng, dan Apuse, yang diperagaakan oleh 2-4 penari.

Setelah itu, mereka juga menggelar flash mob Tari Gambang Semarang yang telah diadaptasi. Gambang Semarang yang identik dengan gerakan lemah gemulai, menjadi lebih sederhana dan energetik, membuatnya jadi lebih mudah diikuti semua orang.

Tarian Prau Layar dari Jawa Tengah. (Inibaru.id/Clara Ariski)

Lelah mengikuti drama kemerdekaan dan tari-tarian tradisional, para pengunjung dan peserta kemudian dipersilakan menjajal berbagai jajanan di pasar rakyat. Sejumlah pengananan tradisional telah disiapkan, di antaranya bubur sumsum, tiwul, grontol, cenil, dan kacang godok.

Cenil dan pelbagai jajan tradisional yang tersedia di Festival Tempo Doeloe. (Inibaru.id/Clara Ariski)

Setelah perut kenyang, festival kembali dilanjutkan dengan lomba-lomba yang dikemas dengan tradisional, misalnya cantol caping, dongeng, balap jarit, menembak dengan tulup, dan tentu saja makan kerupuk. Pemilihan lomba-lombanya pun nggak mengabaikan cerita sejarah zaman dulu, lo. Katakanlah lomba tembak tulup, lomba ini bertujuan untuk menjelaskan pada anak-anak bahwa pada zaman perang dulu, banyak pahlawan Indonesia yang hanya bermodalkan senjata tradisional seperti bambu runcing dan tulup untuk melawan penjajah. Hm, keren dan tampak begitu menarik!

Boleh juga, nih, gaya tempo doeloe-nya. Jadi berasa benar-benar kembali ke masa lalu untuk mengenang saat-saat menuju merdeka di negeri ini. Semoga tahun depan ada lagi, ya! (Clara Ariski/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025