BerandaTradisinesia
Jumat, 3 Mei 2018 15:48

Beberapa Tari Khas Purbalingga yang Variatif

Tari Dayakan (Braling.com)

Ada banyak kesenian daerah yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Nggak terkecuali kesenian tari, Purbalingga memiliki sejumlah tarian khas yang unik.

Inibaru.id – Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah memiliki sejumlah tarian daerah yang istimewa. Potensi budaya daerah tersebut seolah-olah nggak habis-habis memukau masyarakat. Apa saja ya tarian daerah yang ada di Purbalingga?

Tari Lenggasor

Tari Lenggasor (youtube.com)

Tari Lenggasor memiliki gerakan yang unik dan energetik. Nama tarian ini berasal dari kata “lenggah” (duduk) dan “ngisor” (bawah) seperti ditulis gpswisataindonesia.info (9/6/2017). Itu artinya, manusia harus tunduk pada Tuhan dan patuh pada orang tua. Tari Lenggasor merupakan kesenian Lengger yang telah dikembangkan, yakni sebuah kesenian tari yang diiringi musik calung.

Tari Aksimuda

Tari Aksimuda (tradisikita.my.id)

Tarian ini merupakan jenis kesenian yang bernapaskan Islam. Disajikan dalam bentuk atraksi pencak silat, tarian ini dipimpin oleh seorang pendekar yang menguasai gerakan silat. Setiap gerakan perlu menyelaraskan dengan kekuatan tenaga, variasi tari, dan ketukan musik. Tarian ini juga disebut sebagai “peksi muda” yang berarti burung muda yang lincah.

Tari Dayakan

Tari Dayakan (braling.com)

Berasal dari Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, tarian ini disuguhkan untuk menyambut wisatawan. Eits, Millens perlu tahu nih, para penari tarian ini mengenakan aksesori dari daun, lo. Tarian ini disebut mirip dengan Topeng Ireng dari lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Namun, berbeda dari Topeng Ireng, penari Tari Dayakan biasanya adalah anak-anak dan atributnya berasal dari bahan alami yakni rumput dan janur kuning. Mengutip dowisata.com, wajah anak-anak itu pun digambari dengan arang. Musik yang mengiringi tarian ini berasal dari kentongan, gong, dan ember.

Tari Buncis

Tari Buncis (liputan6.com)

Terdapat delapan penari dalam tarian yang disajikan dengan musik angklung ini. Yang unik, para penari ini juga sekaligus berperan sebagai pemusik dan vokalis. Konon, kata “buncis” berasal dari “bunter” (gagang) dan “cis” (keris kecil) seperti yang ditulis kompasiana.com (8/11/2014).

Tari Gidro

Tari Gidro (youtube.com)

Berdasaran bahasa lokal daerah Banyumasan, kata “gidro” berarti “berjingkrak-jingkrak”. Wajar saja, tarian ini dipenuhi gerakan dinamis, termasuk loncatan. Mengutip purbalinggakab.go.id, tarian ini merupakan kesenian yang menyimbolkan kegembiraan dan rasa syukur masyarakat atas rezeki yang melimpah.

Hmm, beberapa tarian khas Purbalingga ini memang menarik sekali, ya.(IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Indahnya Sungai Biru di Wisata Alam Bunton, Pekuncen, Banyumas

26 Jan 2025

Bersantai Sembari Menikmati Pemandangan Alam di Alun-Alun Sumowono

26 Jan 2025

Mengapa Warga Tionghoa Nggak Mau Membersihkan Rumah saat Imlek?

26 Jan 2025

Segini Biaya Sewa Baju Adat di Kota Lama Semarang

26 Jan 2025

Port USB Warna Biru di Laptop, Apa Gunanya?

26 Jan 2025

Bangun Tidur Sering Alami Ini? Waspada Kanker

26 Jan 2025

Indonesia Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja, Adakah Negara yang Telah Menerapkannya?

27 Jan 2025

Menjelang Perayaan Imlek 2025, Perajin Barongsai Semarang Untung Besar

27 Jan 2025

Kuburan yang Kian Penuh dan Ide Makam Tumpuk di Yogyakarta

27 Jan 2025

Lomba Lari Mengejar Keju di Inggris, Seru tapi Berbahaya!

27 Jan 2025

Berburu Kuliner Tradisional di Pasar Sore Karangrandu, Jepara

27 Jan 2025

Sejarah Lalapan; Hidangan Segar Khas Nusantara yang Kaya Manfaat

27 Jan 2025

Minum Air Langsung dari Keran Bukan Angan-Angan Lagi di Salatiga

27 Jan 2025

Siswa di Jawa Tengah akan Belajar Mandiri selama Ramadan 2025; Bukan Libur, lo!

28 Jan 2025

Berkaca dari Hup Teck, Pabrik Kecap Legendaris yang Memilih 'Tutup Usia'

28 Jan 2025

Musim Telur Menetas, Waspada Ular Masuk Rumah!

28 Jan 2025

Jadi Umpatan Populer di Drakor, Seberapa Kasar Kata 'Shibal' bagi Orang Korea?

28 Jan 2025

Berkaca dari Insiden di Pantai Drini, Begini Tips Selamat saat Terseret Ombak

28 Jan 2025

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

28 Jan 2025

Gapeka 2025 Berlaku, Perjalanan Kereta di Daop 4 Semarang Lebih Cepat 466 Menit

28 Jan 2025