BerandaTradisinesia
Senin, 27 Sep 2020 19:55

Susuk, Treatment Kecantikan Zaman Dulu yang Masih Diminati hingga Kini

Susuk, Treatment Kecantikan Zaman Dulu yang Masih Diminati hingga Kini

Ilustrasi: Zaman dulu, para penari Jawa kerap menggunakan susuk untuk meningkatkan pamornya. (Indoindians)

Kamu pernah dengar susuk belum? Konon, orang yang memakainya akan memiliki aura luar biasa meskipun tampangnya be-aja. Yuk, ulik soal susuk yang masyhur pada zaman dulu dan masih diminati sampai sekarang ini.

Inibaru.id – Indonesia memang kaya budaya. Nggak jarang budaya ini diselimuti sesuatu yang mistis dan berbau klenik seperti susuk. Susuk merupakan benda kecil berbentuk jarum, serbuk, atau cair, yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang dengan maksud tertentu.

Ada yang bertujuan untuk menambah daya pemikat, kewibawaan, kekuatan, dan pengasihan. Intinya, dengan susuk seseorang akan melipatgandakan pesona yang ada dalam dirinya. Orang yang tadinya biasa saja akan tampak luar biasa.

Asal Usul Susuk

Susuk yang tampak dari pemeriksaan X-Ray. (instagram/@tasyabira)
Susuk yang tampak dari pemeriksaan X-Ray. (instagram/@tasyabira)

Kalau menurut pemaparan dalam buku Kisah Tanah Jawa, praktik pemasangan susuk awalnya dari Borneo. Konon, para raja di sana memakai susuk dengan tujuan kewibawaan di depan rakyat dan disegani lawan. Para raja juga kabarnya memakaikan susuk pada selir dan dayang supaya menarik.

Jadi, awalnya hanya keluarga kerajaan yang memakainya karena dianggap sakral. Seiring berjalannya waktu, masyarakat biasa juga banyak yang menggunakannya seperti pekerja seni hingga tukang bangunan.

Jenis-Jenis Susuk

Susuk emas dan berlian. (net)

Kamu mungkin pernah mendengar susuk emas. Tapi bahan susuk bukan cuma itu. Berlian, perak, besi, susu, dan bulu sayap burung merupakan jenis-jenisnya. Banyak kan? Tentunya masing-masing memiliki tujuan yang nggak sama.

Benda klenik lintas gender ini nggak sembarang orang bisa memakaikannya. Seseorang butuh bantuan orang pintar atau ahli supranatural untuk memasangnya pada area tubuh tertentu. Butuh mantra atau rapalan doa tertentu untuk membuatnya berkhasiat maksimal. Ada yang dimasukkan ke wajah, lengan, hingga kemaluan.

Duh, bahaya nggak sih memasukkan benda asing ke tubuh? Kalau kata medis, memasang benda asing semacam susuk dapat menyebabkan komplikasi meski risikonya kecil. Selama nggak mengganggu, dokter akan mengabaikannya.

Pantangan Pemakai Susuk

Daun kelor dipercaya dapat menangkal ilmu hitam termasuk mengeluarkan susuk. (Boldsky)

Meski minim risiko medis, orang yang memakai susuk memiliki pantangan. Larangan itu antara lain nggak boleh makan daging satai dengan keadaan melekat pada tusuk, meminum air labu, menyentuh atau memakan daun kelor, memakan pisang emas, dan pisang tanduk.

Jika dilanggar, khasiat susuk akan memudar. Selain itu, menurut kepercayaan, orang yang memakai susuk akan sulit meninggal dunia.

Karena itu, susuk harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk mempermudah sakaratul maut. Beberapa informasi menyebut kalau orang pintar yang diminta mengeluarkan susuk akan menggunakan daun kelor. Daun tinggi nutrisi ini juga dikenal sebagai penawar ilmu hitam, Millens.

Meski tampak menakutkan, agaknya masyarakat masih ada juga yang memasang susuk. Mungkin memasang susuk dipandang lebih praktis dan instan ketimbang treatment di klinik kecantikan mahal kali ya?

Eits, tapi jangan buru-buru menghakimi seseorang pakai susuk ya. Lagi pula, kalau memang memakai, ya, suka-suka dia dong! Hea-ha. (SM/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025