BerandaTradisinesia
Jumat, 22 Mei 2025 09:08

Sensasi Lucu dan Menegangkan saat Nonton Karapan Marmut di Lumajang

Karapan marmut di Lumajang, Jawa Timur. (Antara/Irfan Sumanjaya)

Warga Madura yang merantau di Lumajang menciptakan karapan marmut sebagai versi lebih sederhana dan murah dari karapan sapi, tapi dengan tingkat keseruan yang sama.

Inibaru.id – Di Jawa Timur, selain balap kuda, ada juga karapan sapi yang melegenda. Tapi, sebenarnya di sana masih ada adu balap hewan lain yang nggak kalah seru, yaitu karapan marmut. Kamu bisa menemukannya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Buat kamu yang nggak tahu, marmut sebenarnya adalah sejenis tupai tanah berukuran besar untuk ukuran hewan pengerat, namun sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan hewan-hewan yang biasa dipelihara manusia lainnya seperti anjing atau kucing.

Dengan tubuh yang cenderung gemuk dan kaki pendek, bukan berarti hewan ini nggak bisa berlari lo. Nah, cara berlari mereka yang lucu itulah yang kemudian dijadikan ajang balap alias karapan marmut ini.

Kali terakhir karapan marmut digelar di Desa Tegalbangsri, Kecamatan Ranuyoso, adalah pada Minggu (18/5/2025) lalu. Di desa yang berjarak 22 kilometer ke arah utara dari pusat kota Lumajang ini, terlihat lintasan balap dengan bentuk lurus, beralaskan tanah, dan hanya dipagari potongan bambu sepanjang 50 meter.

Ukuran lintasannya memang cukup pendek. Tapi, bagi marmut yang berukuran mini, tentu terasa sangat jauh. Nah, di situlah, marmut-marmut balap diadu layaknya mobil atau sepeda motor yang terlibat dalam balap drag race.

“Terdapat 48 peserta yang ikutan. Kebanyakan dari Lumajang, tapi ada juga yang berasal dari Wonosari, Jember, dan Pasuruan,” cerita salah seorang panitia karapan marmut Afandi sebagaimana dinukil dari Ntv, Rabu (20/5/2025).

Joki marmut memegang marmut di garis start sebelum dilepas untuk adu lari. (Antara/Irfan Sumanjaya)

Omong-omong, kok bisa sih warga Lumajang kepikiran bikin karapan marmut? Usut punya usut, hal ini disebabkan oleh warga Madura yang hijrah ke kabupaten tersebut yang pengin bikin lomba adu cepat hewan namun yang lebih sederhana dan murah jika dibandingkan dengan karapan sapi. Marmut pun kemudian jadi pilihan, deh.

Lantas, kok bisa-bisanya marmut bisa diminta untuk adu lari di lintasan sejauh itu? Ternyata, ada triknya tersendiri, Millens. Jadi gini, sebelum benar-benar dimulai, marmut-marmut balap itu dikenalkan dengan lintasan. Setiap kali marmut nggak mau berlari atau malah berbalik arah ke garis start, bakal digiring pemiliknya untuk terus berlari ke arah garis finish. Biasanya, setelah beberapa kali percobaan, manutnya bakal mengerti kok.

Tapi, apa alasan yang bikin mereka mau berlari cepat? Ternyata, di bagian belakang tubuh marmut dipasang potongan plasti seperti dari tas kresek yang bikin mereka merasa seperti ditepuk-tepuk, mirip seperti saat digiring jokinya. Makanya, mereka pun langsung tancap gas begitu bendera start dikibarkan dan tubuhnya dilepas oleh joki.

O ya, biar marmut bisa berlari cepat, mereka dilatih dengan cara diceburkan ke dalam sendang atau kolam. Di dalam air, kaki mereka terus menjejak agar bisa terus mengapung sehingga kekuatannya pun meningkat.

Lebih dari itu, pemiliknya juga memberikan ramuan seperti jamu, vitamin, atau makanan tertentu. Hasilnya, marmut bisa berlari sampai 4 meter per detik, lo. Cepat, bukan?

“Pemenang lomba mendapatkan piala dan sejumlah uang. Marmut-marmut balap ini juga bisa dijual dengan harga lebih mahal seperti Rp500 ribuan per ekor,” terang salah seorang joki marmut, Rofik.

Wah, seru banget ya karapan marmut di Lumajang. Jadi pengin menontonnya langsung, nih. Pasti seru, ya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: