BerandaTradisinesia
Rabu, 1 Nov 2022 16:57

Sejarah Light Stick, Sejak Kapan Jadi Identitas Fandom K-Pop?

Konser BTS dengan para fandom yang membawa Army Bomb dan membuat light stick ocean. (Facebook/Bangtan Pa More)

Light stick kini menjadi salah satu benda yang jadi identitas fandom K-pop. Barang ini hampir pasti dibawa di setiap konser grup musik idol. Seperti apa ya sejarah dari benda yang satu ini?

Inibaru.id – Virus budaya Korea sudah benar-benar menjangkiti anak-anak muda Indonesia. Berbagai macam hal seperti drama Korea, musik K-pop, atau bahkan makanan dan skincare khas Negeri Ginseng kini menjadi hal yang diburu generasi muda Tanah Air.

Saking larisnya lagu-lagu K-Pop di Indonesia, fandom, sebutan bagi kelompok penggemar grup musik K-Pop, cukup banyak di Bumi Pertiwi. Mereka nggak hanya rajin mendengarkan musik atau menanti berita-berita terbaru dari idolanya. Mereka juga rela membeli sejumlah atribut dan pernak-pernik khas idolanya, termasuk memiliki light stick yang bisa digunakan saat grup idolanya manggung.

Awal Mula Light Stick Dipakai Fandom K-Pop

Dikutip dari Sindonews (12/06/20), tren fandom yang membawa light stick ke konser idolnya bermula dari penggemar grup K-Pop Big Bang. Ide penggunaan light stick tersebut kali pertama dilontarkan pada 2006 oleh G-Dragon, pentolan Big Bang. Alasannya, mereka pengin bisa melihat di mana para VIP, nama fandom Big Bang, saat manggung.

O ya, light stick yang dipopulerkan Big Bang juga memiliki nama tersendiri, yaitu Bang Bong. Karena eksklusif, Bang Bong pun punya bentuk unik, yaitu berbentuk crown dengan warna kuning cerah.

Perkembangan Light Stick

<i>Bang Bong, light stick berbentuk crown pertama yang dibuat untuk memeriahkan konser group musik K-Pop. (Twitter @BEAUTIFUL__LS)</i>

Perlahan tapi pasti, semakin banyak fandom grup musik K-pop yang memakai light stick-nya sendiri dengan bentuk dan warna khas. Keberadaan light stick ini pun seperti menjadi identitas yang wajib dimiliki anggota fandom tersebut.

Selain Bang Bong yang dikenal sebagai light stick khas Big Bang, ada juga jenis light stick lainnya seperti Army Bomb yang dipakai fandom BTS, Candy Bong yang dimiliki fans Twice, Bi-Pong-Pong yang dimiliki penggemar Blackpink, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari K-Drama (06/09/21), saking pentingnya keberadaan light stick, sampai ada konser yang membuat para fans wajib membawanya. Mereka harus memasukkan nomor kursi yang mereka pesan pada aplikasi mobile light stick agar bisa bergabung dalam keseruan “K-Pop Light Stick Ocean”.

Fitur Unik dan Bentuk Berbeda

Kalau kamu penasaran dengan istilah tersebut, K-Pop Light Stick Ocean adalah atraksi para fandom saat konser yang membuat ribuan light stick bercahaya seperti ombak di lautan. Pantas saja ya, setiap konser K-Pop terlihat sangat seru!

Omong-omong, sebenarnya light stick lebih dari sekadar tongkat yang bisa menyala. Benda ini memiliki sejumlah fitur seperti Bluetooth hingga memungkinkan dipakai oleh sepasang kekasih. Bahkan, ada juga light stick yang disesuaikan dengan nomor kursi konser yang sudah dipesan.

Karena keunikan inilah, wajar jika light stick kini seperti menjadi benda yang wajib dimiliki para penggila idol K-Pop. Meski terkadang harganya mahal, asalkan bisa membuat mereka memiliki identitas sebagai bagian fandom tertentu, bakal rela kok membelinya.

Jika kamu adalah salah satu penyuka grup musik K-Pop, apa saja nih jenis light stick yang pernah kalian beli? (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024