BerandaTradisinesia
Kamis, 1 Nov 2023 09:53

Sejarah Colomadu Jadi Wilayah Eksklave, Terpisah dari Karanganyar

Wilayah Colomadu yang jadi Eksklave dan terpisah dari Kabupaten Karanganyar. (Twitter/RendraKB)

Coba deh cek peta wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah! Pasti kamu akan keheranan dengan wilayah Kecamatan Colomadu yang jadi eksklave dan terpisah dari kabupaten induknya. Mengapa bisa sampai begitu, ya?

Inibaru.id – Kalau kamu menilik peta wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pasti akan keheranan dengan salah satu kecamatannya, yaitu Kecamatan Colomadu. Maklum, wilayah Kecamatan Colomadu benar-benar terpisah dari Kabupaten Karanganyar. Mirip-mirip seperti eksklave gitu, Millens.

Kalau kamu masih nggak mengerti tentang eksklave, maknanya adalah sebuah wilayah dari suatu negara yang secara geografis benar-benar terpisah dari wilayah utama negara induknya. Contoh dari eksklave yang paling terkenal adalah Kaliningard dari Rusia. Wilayah Kaliningard benar-benar "nyempil" di antara Laut Baltik, Polandia, dan Lithuania.

Hal serupa terjadi di Colomadu, Millens. Wilayah ini berbatasan dengan Kota Surakarta di sisi timur, Sukoharjo di sisi selatan, dan Boyolali di sisi utara dan barat. Untuk mencapai pusat kabupaten Karanganyar yang berjarak kurang lebih 20 kilometer, warga Colomadu mau nggak mau harus melewati Kota Surakarta dulu. Unik banget, ya?

“Karena lebih dekat ke Solo, beberapa tahun lalu sempat muncul Colomadu masuk wilayah Solo saja. Jadi kalau ada warga yang ada urusan administrasi, nggak lagi ke Karanganyar,” ungkap Camat Colomadu Sriono Budi Santoso sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu, (5/3/2022).

Pabrik Gula Colomadu. (Inibaru.id/Ida Fitriyah)

Omong-omong, bagaimana sih ceritanya sampai Colomadu jadi wilayah eksklave bagi Karanganyar? Ceritanya bermula dari didirikannya Pabrik Gula (PG) Colomadu pada 1861, tepatnya saat KGPAA Mangkunegaran IV, Adipati Mangkunegaran ke empat yang memerintah dari 1853 sampai 1881.

Kala itu, wilayah Mangkunegaran meliputi bagian utara Kota Surakarta, seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri, serta sebagian wilayah Gunungkidul. Nah, khusus untuk Colomadu saat itu secara administrasi bernama Malangjiwan dan sudah ikut dalam wilayah Karanganyar.

Saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Kadipaten Mangkunegaran memutuskan untuk ikut Indonesia. Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) kemudian menjalankan fungsinya untuk membagi wilayah administrasi di semua wilayah Indonesia, termasuk wilayah bekas Kadipaten Mangkunegaran.

Hasilnya, pada UU Nomor 16 tahun 1947, Malangjiwan yang berubah nama jadi Colomadu tetap masuk di wilayah Karanganyar. Keputusan ini didasari oleh keputusan para bangsawan dari Mangkunegaran yang masih menguasai Karanganyar yang tetap pengin memiliki wilayah ini agar tetap bisa mengelola PG Colomadu yang saat itu masih menguntungkan.

Sayangnya, meski Colomadu tetap masuk wilayah Karanganyar, Mojosongo dan Kadipiro yang dulu jadi bagian Karanganyar dimasukkan dalam wilayah Kota Surakarta dalam UU tersebut. Dampaknya, Colomadu pun benar-benar terpisah dari Karanganyar hingga sekarang. Itulah alasan Colomadu bisa jadi wilayah ekslave bagi Karanganyar. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024