BerandaTradisinesia
Kamis, 2 Nov 2022 16:55

SD Negeri Sarirejo, Sekolah di Semarang yang Dibangun Berkat Perjuangan Ibu Kartini

Nona Avelingh dan siswi-siswanya di Kartini School yang ada di Bogor. (Tropen Museum)

Meski sudah lama berpulang, namun jasa Kartini masih terasa sampai sekarang. Sejumlah warisannya yang paling berharga adalah berdirinya Yayasan Kartini dan sebuah sekolah SD di Kota Semarang.

Inibaru.id – Siapa yang nggak mengenal Raden Adjeng Kartini? Tokoh yang sering dipanggil dengan nama Ibu Kartini ini adalah perempuan yang lahir di Jepara pada 21 April 1879. Beliau dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita.

Semasa hidup, Kartini melihat perempuan Jawa terkekang oleh peraturan adat. Perempuan nggak dibolehkan untuk bersekolah, dipingit, untuk kemudian dinikahkan oleh orang yang nggak mereka kenal. Hal inilah yang membuat Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan. Caranya adalah dengan membangun sekolah untuk perempuan.

Sekolah dengan Usia Lebih dari 100 Tahun

Salah satu sekolah yang berdiri berkat perjuangan dan pemikiran Kartini adalah SD Negeri Sarirejo di Kota Semarang. Dilansir dari laman Kemenkeu (21/04/21), pembangunan sekolah ini berawal dari pembentukan komite pada tahun 1912 oleh Abendanon dan Deventer. Mereka yang tergabung dalam komiter tersebut adalah orang-orang yang teguh memperjuangkan pemikiran Kartini meski yang bersangkutan sudah meninggal sejak 1904.

Pada 1912 pula, diresmikan Yayasan Kartini yang dipimpin oleh Conrad Theodore van Deventer. Yayasan ini memiliki sumber dana yang berasal dari penjualan surat-surat Kartini dan buku milik Raden Ajeng Kardinah Reksonegoro, adik kandung Kartini.

<i>Sisa bangunan dengan nama SD Negeri Kartini yang masih ada di dalam sekolah. (Kisah Semarangan) </i>

Dari situlah, Yayasan Kartini berhasil mendirikan sekolah wanita bernama Sekolah Kartini di Semarang pada 1912. Di tahun pertamanya beroperasi, antusiasme perempuan untuk bersekolah di sana sangat besar. Tercatat, Sekolah Kartini menampung hingga 112 siswi. Jumlah ini terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Menjadi Bangunan Cagar Budaya

Dikutip pada Kisah Semarangan (08/05/18), sekolah yang kini bernama SD Negeri Sarirejo ini masih memiliki bangunan asli yang berdiri sejak 1912 lalu. Pihak sekolah pun mengusulkan sekolah ini ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya.

Para guru juga pengin nama sekolah dikembalikan ke nama aslinya, yakni SD Kartini. Nama ini dianggap sesuai dengan nama jalan di depan sekolah tersebut yang juga memakai nama sang pahlawan.

Nggak hanya kaya akan nilai sejarah, sekolah ini ternyata juga masih memakai kurikulum pendidikan yang mendukung budaya Jawa. Jadi, jangan heran jika murid-muridnya berkesempatan untuk menjalani praktek membatik dan kegiatan berbudaya lainnya.

Semoga saja Sekolah Kartini yang ada di daerah-daerah lain seperti Madiun, Jakarta, Malang, Cirebon, dan Pekalongan juga tetap terawat sebagaimana yang ada di Kota Semarang, ya, Millens! (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024