BerandaTradisinesia
Minggu, 28 Mei 2022 13:00

Sampai Sekarang, Warga Desa Penimbun di Kebumen Dilarang Jualan Nasi

Warga Desa Penimbun di Kebumen percaya mitos dilarang berjualan nasi. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Sudah bertahun-tahun warga Desa Penimbun percaya kalau mereka dilarang jualan nasi. Meski punya usaha kuliner, nggak akan menyediakan nasi putih, lo. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Indonesia adalah negara yang kaya akan variasi kuliner lezat. Hal ini membuatmu bisa menemukan warung-warung makanan nikmat di mana saja, termasuk di desa-desa. Tapi, kalau kamu mencari warung makan di Desa Penimbun yang ada di Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah, nggak bakal bisa mendapatkan nasi. Kok bisa?

Jadi ya, warga Desa Penimbun punya kepercayaan yang masih dipegang hingga sekarang, yakni nggak boleh berjualan nasi putih. Saking percayanya dengan hal ini, meski kamu punya usaha di bidang makanan, tetap nggak bakal menyediakannya. Jadi, kamu nggak bakal bisa jualan nasi goreng di sana.

Jadi ya, yang jualan makanan di sana hanya penjual mi ayam, bakso, gado-gado, lotek, pecel, satai, atau lauk-pauk. Hm, unik benar, ya?

Konon, pada zaman dahulu, nenek moyang warga Desa Penimbun berpesan kepada warga agar nggak berjualan nasi. Kalau sampai melanggar, bakal ada yang terkena musibah atau bahkan meninggal. Andaipun kamu berjualan makanan, harus memberikan nasinya secara gratis, bukannya dijual untuk mendapatkan uang.

Kepercayaan unik ini dibenarkan oleh Sekretaris Desa Penimbun Simin Prayogi. Menurut laki-laki berusia 36 tahun ini, kepercayaan ini dimulai dari sumpah seorang musafir pada zaman dahulu.

Waktu itu, sang musafir kelaparan saat lewat di Desa Penimbun. Dia meminta nasi ke warga desa namun nggak ada satupun yang mau memberi meski sang musafir sudah mengetuk pintu demi pintu rumah. Kala itu, warga desa memang sedang mengalami paceklik sehingga nggak mau sembarangan memberikan makanan yang memang sedang sulit dicari pada masa itu.

Warga Desa Penimbun percaya mitos dilarang jualan nasi. (penimbun.kec-karanggayam.kebumenkab.go.id)

“Saat itu sang musafir mengeluarkan kata-kata semacam kutukan. Jika warga Penimbun dan anak cucunya kelak ada yang jualan nasi, maka akan ada musibah di desa sini, musibahnya berupa kematian,” jelas Simin, Kamis (3/6/2021).

Realitanya, air memang nggak benar-benar melimpah di Desa Penimbun. Jadi, jika mereka mengalami kekeringan saat musim tanam padi, bisa jadi mereka gagal panen dan akhirnya mengalami masalah pangan. Oleh karena itulah, nasi jadi barang yang sangat berharga bagi warga Penimbun dan akhirnya nggak sembarangan dijual ke orang lain.

Mitos ini terus dipercaya warga Desa Penimbun, termasuk Sarno yang sudah berjualan sembako dan lauk-pauk makanan sejak 1997. Nggak sekalipun dia menjual nasi putih. Bahkan, kalau membutuhkan nasi untuk keperluan jamuan tamu, dia terkadang harus mencarinya ke desa lain karena nggak ada yang menjualnya.

“Kami lebih menjual bahan lain karena memang mitosnya ada. Daripada ada apa-apa,” kata lelaki berusia 51 tahun tersebut.

Menarik ya, Millens, kepercayaan warga Desa Penimbun yang nggak bakal menjual nasi ini. (Mer/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: