BerandaTradisinesia
Selasa, 14 Mar 2022 13:30

Sama-Sama Ngapak, Ini Beda Logat Tegal dan Banyumasan

Sama-Sama Ngapak, Ini Beda Logat Tegal dan Banyumasan

Logat ngapak khas Banyumasan dan Tegal mirip, tapi memiliki perbedaan. (Flickr/ Jean-Marie Hullot)

Dialek Tegal dan Dialek Banyumasan sama-sama dianggap sebagai logat ngapak dalam Bahasa Jawa. Hanya, kamu tahu nggak kalau sebenarnya kedua dialek itu memiliki perbedaan, Millens?

Inibaru.id – Dari sekian banyak dialek Bahasa Jawa, dialek ngapak termasuk yang paling terkenal. Nah, kalau kamu cermati, dialek ngapak ini bisa dibagi menjadi dua, yakni Bahasa Banyumasan serta Bahasa Tegal. Lantas, apa ya perbedaan keduanya?

Dialek ngapak bisa kamu dengarkan dari orang-orang yang berasal dari eks Karesidenan Banyumas dan Tegal, tepatnya Brebes, Tegal, Pemalang, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Banyumas, Purwokerto, serta Cilacap. Meski begitu, ada sebagian kecil orang yang tinggal di wilayah Jawa Barat dekat dengan perbatasan Jawa Tengah yang juga mengucapkannya. Bagi orang yang nggak terbiasa mendengarkannya, banyak yang menganggap dialeknya lucu.

Maklum, pengucapan kalimat di dialek ngapak ini sangat medok dan sangat berbeda dari dialek lain dalam Bahasa Jawa yang diucapkan orang-orang lain di wilayah Jawa Tengah, DIY, atau Jawa Timur. Meski begitu, masih banyak orang yang belum bisa menemukan perbedaan dari logat ngapak khas Banyumasan dan Tegal.

Balai Bahasa Jawa Tengah pada 2017 merilis Kamus Bahasa Jawa Tegal-Indonesia. Dalam kamus ini, disebutkan bahwa Bahasa Jawa dengan dialek Tegal memang mirip dengan dialek Banyumasan. Meski begitu, ada perbedaan di antara keduanya. Keduanya bisa disebut dalam jenis bahasa yang berbeda, yakni Basa Tegal dan Basa Panginyongan untuk yang dialek Banyumasan.

Meski berbeda, logat Banyumasan dan Tegal tetap sama-sama dianggap ngapak. (briliagung.com)

Penuturan kedua dialek ini memiliki sedikit perbedaan. Contohlah, untuk menyebut ‘kamu’, orang-orang dengan dialek Banyumasan lebih suka memakai ‘ko’ atau ‘kowe’. Sementara itu, orang-orang yang memakai logat Tegal memberikan tambahan ‘n’ sehingga jadi ‘kowen’ atau ‘kon’.

Penyebutan ‘aku’ ternyata juga berbeda, lo. Orang Banyumasan lebih sering memakai ‘inyong’, sementara orang Tegal lebih singkat dengan hanya memakai ‘nyong’. Nah, kalau lapar, orang Banyumas lebih suka mengucapkan ‘kencot’, sementara orang Tegal bakal memakai kata ‘ngelih’ sebagaimana orang-orang Jawa Tengah lainnya.

Selain itu, akhiran ‘a’ yang dipakai dalam pengucapan logat Banyumasan dan Tegal juga berbeda. Di dialek Banyumasan, seperti ada tambahan ‘k’ semu setelah bunyi ‘a’ terakhir. Contohlah, saat bertanya “ana apa” yang artinya adalah “ada apa”. Kalau di dialek Tegal, pengucapan “ana apa” tetap seperti itu atau yang biasa diucapkan saat kita mengucapkan “ada apa” dalam Bahasa Indonesia.

Meski ada perbedaannya, orang dari wilayah Banyumas ataupun Tegal nggak ada yang mengklaim wilayah mana yang memiliki dialek ngapak sejati. Intinya sih, dialek mereka memang unik dan memperkaya Bahasa Jawa yang dikenal sebagai salah satu bahasa yang cukup rumit di dunia.

Omong-omong, apakah kamu juga penutur asli dialek ngapak, Millens? (Sol/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025