BerandaTradisinesia
Selasa, 28 Jan 2019 12:00

Pst, Ini Pantangan dalam Membuat Kue Keranjang

Kue Keranjang. (sambalahap.id)

Membuat kue keranjang khas Imlek nggak sesederhana bentuknya. Ada sederet aturan ketat yang nggak boleh dilanggar produsen selama membuat kue keranjang bila ingin kue bikinannya sesuai harapan.

Inibaru.id – Sepintas, kue keranjang memiliki tekstur kenyal seperti dodol. Bahan pembuatnya pun hampir sama yaitu beras ketan dan gula jawa. Yang membedakan kue keranjang dengan dodol adalah bentuk, cara penyajian, dan makna filosofis di baliknya.

Kue ini memang khas Imlek, Millens. Karena itu, cara membuatnya juga nggak boleh sembarangan. Ada aturan-aturan yang kudu dipenuhi supaya kue yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan.

Kue keranjang sebagai kudapan khas dan wajib dalam perayaan Imlek. (infojakarta.net)

Salah satu aturan tersebut adalah nggak diperkenankannya perempuan yang sedang haid atau habis melayat untuk membuat kue keranjang. Mereka juga nggak diizinkan masuk dapur saat kue dikukus. Selain itu, seseorang yang sedang menyimpan rasa jengkel atau emosi buruk lainnya juga nggak boleh ikut membuatnya. Bisa dibilang hanya orang yang suci lahir batin yang boleh memproduksinya. Meskipun sepele, namun aturan itu benar-benar diterapkan dan dipercayai hingga sekarang lo, Millens!

Ada lagi nih yang menarik tentang pembuatan kue keranjang. Lama mengukus kue ini adalah 72 jam dan api nggak boleh padam. Jadi kebayang kan gimana pengorbanan orang-orang yang memproduksi kue keranjang yang spesial ini.

Bentuk kue juga nggak pernah berubah yaitu bulat. Bentuk bulat memiliki arti harapan atas kerukunan dan kebersamaan dalam keluarga.

Produksi kue keranjang. (Suara.com)

Nggak cukup sampai di situ. Cara penyajian kue manis ini pun nggak bisa asal-asalan. Harus disusun meninggi seperti menara. Hal tersebut mengisyaratkan sebuah harapan terkait kemakmuran. 

Oh iya, dalam perayaan Imlek, kue keranjang ini biasanya dijadikan sesaji terlebih dulu, Millens. Kue tersebut disimpan di tempat sesaji mulai dari enam hari sebelum Imlek. Kemudian baru boleh dimakan setelah cap go meh atau hari ke-15 setelah perayaan. Wah, lama juga ya? Hehe. (IB23/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024