BerandaTradisinesia
Rabu, 12 Nov 2019 13:42

Pameran Keris Semarakkan Tradisi Meron di Desa Sukolilo, Pati

Berbagai koleksi keris dipajang dalam pameran edukasi keris dalam rangka penyambutan tradisi Meron di Sukolilo, Pati. (Inibaru.id/ Sitha Afril)

Stigma "angker" yang melekat pada keris telah memantik para pemerhati budaya dan kolektor keris di wilayah Eks-Karisidenan Pati untuk menyelenggarakan pameran edukasi keris. Nah, kira-kira gimana ya keseruannya?

Inibaru.id – Ada yang berbeda dari penyambutan tradisi Meron kali ini, sebuah tradisi yang menjadi bagian dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Biasanya, penyambutan dari tradisi ini (hanya) ditandai dengan adanya pasar malam dan pawai “ulan-ulan” yang berlangsung tepat di malam sebelum Meron. Namun kali ini, ada juga pameran edukasi yang diselenggarakan oleh Tosan Aji yang bekerja sama dengan Kanigoro Pati dan Yayasan Sultan Agung.

Berlokasi di Gedung Haji Sukolilo yang berada tepat di komplek Masjid Baitul Yaqin Sukolilo, pameran ini berlangsung dari tanggal 10 hingga 11 November 2019. Pameran yang baru pertama kali diselenggarakan itu nggak memungut biaya retribusi bagi pengunjung. Namun sayangnya, publikasi acara tersebut masih kurang maksimal, sehingga pameran ini nggak terlalu ramai.

Antusiasme pengunjung saat melihat-lihat koleksi keris yang dipamerkan. (Inibaru.id/Sitha Afril)

Anyway, ada satu sensasi unik yang bisa dirasakan pengunjung waktu masuk lokasi pameran. Hawanya agak horor karena bau dupa dan kemenyan cukup menyengat di seluruh ruangan. Eits, tapi jangan salah paham ya, Millens! Dupa dan kemenyan tersebut bukan untuk ritual, tapi memang disengaja untuk memberikan sensasi mistis bagi para pengunjungnya. He-he. Ada-ada saja ya, Millens!

Menurut Arifin, salah seorang panitia, peserta pameran ini berasal dari berbagai daerah di wilayah eks-karisidenan Pati. Tapi, ada juga lo peserta yang berasal dari Jakarta dan Semarang!

“Rencananya pameran ini akan diselenggarakan secara rutin untuk mengedukasi masyarakat soal keris. Selama ini, masyarakat masih memandang keris sebagai benda sakral yang identik dengan hal-hal mistis. Padahal, keris adalah senjata para pahlawan bangsa saat melawan penjajah. Ini yang harus diluruskan pada masyarakat!”, kata Arifin (10/11).

Pameran ini juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi para kolektor keris yang ada di wilayah Eks-Karisidenan Pati. (Inibaru.id/Sitha Afril)

Selain belajar soal keris, para pengunjung juga bisa membeli keris yang dipamerkan, lo! Tapi, nggak semua keris bisa dibeli lo, ya! Soalnya, harga dari keris-keris tersebut pun nggak murah, ha-ha! Terus, para pengunjung juga bisa mampir ke lokasi untuk memoles ulang kerisnya juga. Misal sudah usang atau ada masalah di gagangnya nih, bisa banget minta tolong para expert buat memperbaikinya langsung di tempat.

O ya, sebenarnya acara ini cukup menarik sih. Cuma kurang publikasi karena memang persiapannya yang hanya satu minggu. Semoga ke depannya, acara edukatif semacam ini makin sering dilaksanakan dan dapat menjadi rujukan tambahan bagi para pengunjung tradisi Meron ya, Millens! (Sitha Afril/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024