BerandaTradisinesia
Sabtu, 14 Jul 2023 11:56

Pabrik Gula, Saksi Sejarah Berkembangnya Klaten Zaman Hindia Belanda

Pabrik Gula Gondang Winangoen di Klaten. (bakpiamutiarajogja)

Selain berada di antara Solo dan Yogyakarta yang sudah lama jadi pusat pemerintahan, Klaten juga berkembang menjadi daerah yang maju berkat keberadaan pabrik-pabrik gula di Zaman Hindia Belanda.

Inibaru.id – Meski kini lebih populer sebagai area lumbung padi dan tujuan wisata air, pada zaman penjajahan Belanda, Klaten justru dikenal sebagai tempat banyak pabrik gula didirikan. Pabrik-pabrik tersebut dulu beroperasi di wilayah Pedan, Gondang Winangoen, dan Klaten Kota.

Jika menilik jurnal Mozaik yang dibuat oleh Ririn darini, Dyah Ayu Anggraheni, dan Mudji Hartono, terungkap bahwa pabrik-pabrik tersebut sudah eksis pada abad 1800-an. Untuk memenuhi bahan baku tebu yang dibutuhkan, pemerintah Hindia Belanda sampai menjadikan 25 sampai 40 persen dari total wilayah Klaten sebagai perkebunan tebu.

Keberadaan pabrik-pabrik gula ini berimbas pada hal lain. Demi melancarkan transportasi hasil panen atau hasil produksi pabrik gula, pemerintah Hindia Belanda kemudian memperbaiki jalanan di sana. Bahkan, di Klaten juga dibangun jaringan rel kereta api yang difungsikan sebagai pengangkut hasil perkebunan.

“Pada 1862, perusahaan swasta Nerderlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) membangun rel kereta api. Pada 2 maret 1872, jalur Semarang-Vorstenlanden (Solo)-Jogja dengan jarak 58 kilometer mulai beroperasi,” ungkap Darini dalam jurnal tersebut sebagaimana dilansir dari National Geographic. Senin (24/1/2022).

Lama-lama, kereta api juga difungsikan sebagai pengangkut manusia. Semua pihak, baik itu dari kalangan pribumi ataupun dari bangsa Eropa bisa menggunakannya. Wilayah di sekitar stasiun kereta api dan pabrik gula kemudian berkembang menjadi pusat ekonomi.

Pabrik Gula Karanganom, Klaten pada zaman penjajahan. (Twitter/fat4lity_)

“Selain tenaga kerja yang dibutuhkan di pabrik-pabrik gula, munculnya pasar di sekitar kawasan industri juga membuka lapangan pekerjaan. Pada 1918, pasar-pasar yang ada di Pedan, Pandansimping, Jatinom, dan Delanggu direvitalisasi,” lanjut Darini.

Sayangnya, nggak semua bekas bangunan pabrik gula di Klaten masih terjaga kondisinya. Bangunan pabrik gula Gondang Winangoen memang masih bisa kamu lihat berdiri kokoh di pinggir jalan utama Solo-Yogyakarta. Di depan bangunan pabrik gula tersebut bahkan masih terlihat rel yang dijadikan tempat kereta api berlalu lalang membawa hasil perkebunan. Tapi, bangunan pabrik lainnya seperti Pabrik Gula Karanganom berada dalam kondisi yang mengenaskan.

“Padahal dulu Kampung Tanjunganom sampai dikenal dengan nama Babrik (pabrik) karena ada bangunan ini. Sekarang, Pabrik Gula Karanganom yang tersisa hanya sisa-sisanya saja. Cukup disayangkan karena bangunan ini bersejarah. Seharusnya dijaga agar generasi penerus tahu kalau dulu ada pabrik gula di sini,” ucap Kepala Desa Karangan, Gunarto sebagaimana dilansir dari Tribun Jogja, (10/2/2022).

Apapun itu, pabrik gula yang ada di Klaten memang punya andil besar dalam membuat daerah tersebut maju seperti sekarang. Semoga saja peninggalan-peninggalan bersejarah di sana segera diperbaiki dan dijaga kondisinya, ya, Millens! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: