BerandaTradisinesia
Senin, 7 Jan 2024 18:41

Nama Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Beneran Maknanya "Bukan Kamu"?

Makna nama Kecamatan Duduksampeyan di Gresik cukup unik. (Bidik.news)

Jika diartikan, nama Kecamatan Duduksampeyan di Gresik, Jawa Timur adalah "bukan kamu". Hm, penasaran nggak sih mengapa nama daerah ini seperti itu?

Inibaru.id – Berjarak kurang lebih 12 kilometer ke arah barat dari pusat kota Gresik, Jawa Timur, terdapat Kecamatan Duduksampeyan. Bagi orang yang nggak bisa Bahasa Jawa, nama kecamatan ini tentu terlihat nggak aneh. Tapi, bagi mereka yang bisa berbahasa Jawa, tentu bakal ngeh kalau arti dari nama kecamatan ini cukup menggelitik.

Dalam Bahasa Jawa, khususnya dalam logat Jawa Timuran, “duduk” berarti “bukan”, sementara “sampeyan” berarti “kamu”. Jadi, kalau diartikan, maknanya adalah “bukan kamu”. Kok bisa ya ada nama desa, bahkan jadi nama kecamatan yang punya arti yang unik banget seperti itu?

Budayawan asli Gresik Kris Aji angkat bicara terkait dengan makna unik dari kecamatan ini. Memang, kalau diartikan secara langsung, maknanya adalah “bukan kamu”.

“Ya memang kalau diartikan memang ‘bukan kamu’. Secara turun-temurun masyarakat sini juga mengira artinya seperti itu. Sayangnya sampai sekarang nggak ada kajian akademis yang membahasnya,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Jawapos, Rabu (8/3/2023).

Meski begitu, Camat Duduksampeyan Dedi Hartadi punya pendapat lain. Menurutnya, kata “duduk sampeyan” memiliki makna di luar “bukan kamu”. Dia menjelaskan kalau “duduk” atau “nduduk” bisa bermakna “menggali”. Selain itu, di Gresik juga ada pohon yang juga dikenal dengan nama pohon duduk. Pohon ini punya batang berwarna hitam yang cukup keras.

Di Duduksampeyan juga ada sungai besar, sehingga ada dugaan namanya terkait dengan dayung atau perahu. (Antara/Pemkab Gresik)

Sementara itu, kata “sampeyan” ternyata juga bisa bermakna “dayung yang dipakai untuk mengayuh perahu”, Millens.

Dugaan bahwa “duduk sampeyan” bisa diartikan sebagai sebutan untuk “dayung yang terbuat dari kayu pohon duduk” cukup masuk akal karena di wilayah Duduksampeyan memang ada sungai yang cukup besar. Konon, pada zaman dahulu, perahu sering berseliweran di sungai tersebut karena moda ini jadi yang paling diandalkan warga. Apalagi, ada cerita rakyat yang menyebut Duduksampeyan dulunya adalah lokasi di mana banyak tukang pembuat perahu berkumpul.

Meski sudah terkuak kalau ada kemungkinan makna nama Kecamatan Duduksampeyan terkait dengan dayung atau perahu, tetap saja makna “bukan kamu” yang paling membekas dan paling mudah diingat siapa saja, termasuk kamu pastinya.

Yap, jika duduk sampeyan yang mau percaya, lalu siapa lagi? Haha. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024