Inibaru.id – Ada banyak sekali kuliner Jawa yang lezat dan layak untuk kamu coba. Tapi, kepikiran nggak kalau banyak nama kuliner Jawa yang aneh-aneh. Contoh saja oseng mercon, ndas borok, hingga rondo royal. Kepikiran nggak kok namanya bisa seperti itu?
Jika diartikan, oseng mercon berarti tumis petasan. Sementara itu, ndas borok bermakna kepala yang penuh dengan luka borok. Di sisi lain, rondo royal berarti perempuan berstatus janda yang nggak berpikir ulang untuk menghamburkan uang. Aneh banget bukan?
Nah, fenomena penamaan kuliner Jawa yang nyeleneh ini dijelaskan oleh Ketua Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sahid Teguh Widodo. Menurutnya, hal ini adalah ekspresi budaya.
“Yang saya tahu, khususnya untuk kuliner di Surakarta dan Jawa pada umumnya, penamaan yang aneh ini adalah ekspresi budaya tandingan dari kalangan masyarakat atas hegemoni budaya dari pihak keraton,” ucap Sahid sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (19/10/2022).
Apa maksud dari hal ini, ya? Jadi gini, pada saat Susuhunan Surakarta ada di bawah pemerintahan Pakubuwono IX dan X atau pada pertengahan 1800-an sampai awal 1900-an, berkembang dua jenis kebudayaan, yaitu njeron tembok (di dalam tembok) yang merujuk budaya dari kaum keraton dan kaum bangsawan yang cenderung glamor, dan budaya njaban tembok (di luar tembok) yang merujuk pada budaya yang berkembang dari kehidupan rakyat jelata.
Baca Juga:
Filosofi Dalam Tiap Gigitan Semar MendemMasyarakat njaban tembok merasa budaya yang mereka terapkan sehari-hari, termasuk dalam wujud kuliner, sebenarnya setara dengan budaya yang berkembang di kalangan keraton yang kerap dianggap lebih unggul.
“Makanya mereka memberikan nama-nama yang nggak biasa pada kulinernya sebagai bentuk sindiran,” lanjutnya.
Lebih lanjut nama kuliner Jawa yang nyeleneh itu juga menunjukkan karakteristik orang Jawa pada kala itu yang cukup kreatif. Sebagai contoh, kuliner ndas borok khas Temanggung yang terbuat dari singkong, gula aren, dan kelapa parut ini memang sekilas terlihat seperti luka borok. Makanya kemudian diberi nama seperti itu.
Sudah jelas ya alasan mengapa banyak nama kuliner Jawa yang aneh, unik, dan nyeleneh. Kalau di daerahmu, ada kuliner yang juga punya nama seperti itu, nggak? (Arie Widodo/E05)