BerandaTradisinesia
Kamis, 8 Jul 2020 11:42

Menantang Pandemi demi Melenggang ke Perguruan Tinggi

Para calon mahasiswa melaksanakan UTBK di Undip. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Bulan Juli waktunya para calon mahasiswa berlomba-lomba memasuki perguruan tinggi impiannya. Pada saat yang sama, tahun ini momen tersebut beriringan dengan bahaya pandemi yang belum usai. Bagaimana perjuangan mereka?<br>

Inibaru.id - Matahari sudah di atas kepala. Di depan Gedung ICT Universitas Diponegoro, puluhan calon mahasiswa mengantre dengan duduk rapi di atas kursi-kursi kuliah yang sudah disiapkan oleh panitia. Ada yang terlihat nggak sabar atau mungkin juga tegang. Berulang dia menengok jam tangan.

Ada juga yang tampak mengobrol dengan sesama peserta. Dalam suasana seperti ini, obrolan kecil barangkali bisa memecah ketegangan. Di sudut lain, saya melihat peserta lain sedang asyik bermain gawai.

Universitas Diponegoro merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mengadakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) secara offline. Di tahun 2020 ini, UTBK di Undip diikuti sebanyak 23.092 peserta. Terdiri peserta reguler dan dari peserta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, masing-masing sebanyak 81.74% dan 18.28%. Peserta berasal dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Tengah, serta beberapa kota di luar Jawa Tengah.

Meski sedang pandemi, namun para calon mahasiswa harus berdamai dengan itu semua. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Bagi calon mahasiswa, UTBK merupakan satu perjuangan yang harus ditempuh agar bisa meneruskan pendidikan ke jenjang universitas. Sementara pandemi belum usai, angka kasus Covid-19 belum juga memberi kabar baik. Para calon mahasiswa ini harus berdamai dengan keadaan demi bisa meraih jurusan yang diinginkan.

Adnan Ega Maulana, remaja asal Tegal itu rela naik kereta api untuk mencapai Universitas Diponegoro. Sampai stasiun, dia menginap di sebuah hotel.

Untuk menuju kampus Undip Tembalang, dia juga harus naik ojek daring. Semua perjuangan itu dilakukan demi masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkan.

“Saya daftar Teknik Komputer dan Informatika. Semuanya ada di UI dan Unsoed,” ujarnya.

Calon peserta tes harus mencuci tangan terlebih dahulu. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Memang nggak semua jadwal tes UTBK dilaksanakan pada universitas di jurusan yang dipilih. Jadi bisa saja dapat tesnya bukan di universitas yang dituju seperti Adnan tadi.

Kemudian Fela Ulfa Sujud. Perempuan berusia 18 tahun ini, seorang diri menempuh perjalanan dari Purwodadi ke Semarang untuk mengikuti UTBK dengan menggunakan motor. Kendati demikian, Fela tampak senang-senang saja menjalani semua.

Berbeda dengan Adnan, Fela mengaku kalau sebetulnya sudah diterima di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Padang lewat jalur SNMPTN. Loh, terus kenapa dia masih ikut UTBK ini?

“Sudah terlanjur daftar. Kalaupun misalnya lolos saya tetap di Padang, di sana juga sudah daftar ulang,” kata Fela. Hm, baiklah.

Pelaksanaan UTBK di Undip ini sudah berjalan dari 5 sampai 4 Juli 2020. Tahap kedua akan dilaksanakan pada 20 sampai 29 Juli 2020. Menurut Rektor Undip Yos Yohan Utama, UTBK ini sudah mendapat restu dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Peserta duduk berjarak saat mengerjakan tes. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Karena itu, dia juga menyampaikan kalau pelaksanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Penyelenggara telah menyediakan tempat cuci, hand sanitizer, dan memeriksa suhu badan tiap peserta. Kapasitas ruangan juga dikurangi untuk mencegah kepadatan.

"Kami menerapkan protokol kesehatan bagi para peserta dan juga panitia yang bertugas selama pelaksanaan ujian," katanya pada Minggu (5/7).

Semoga perjuangan para calon mahasiswa di tengah pandemi ini nggak sia-sia ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: