BerandaTradisinesia
Jumat, 6 Feb 2025 15:34

Lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang" Nggak Terkait dengan Stasiun Tawang Semarang

Stasiun Tawang Semarang. (Visitjawatengah.jatengprov)

Karena ada kata 'tawang' di judul lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang", banyak yang mengira lagu ini terkait dengan Stasiun Tawang Semarang. Padahal nggak lo!

Inibaru.id – Salah satu lagu keroncong legendaris yang masih kerap didendangkan di berbagai kesempatan hingga sekarang adalah "Yen Ing Tawang Ono Lintang". Biasanya sih, yang diperdengarkan adalah versi yang dinyanyikan Waldjinah atau Manthous. Adanya kata ‘tawang’ dalam judul lagu tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya apakah lagu ini terkait dengan Stasiun Tawang Semarang.

FYI, Stasiun Tawang Semarang adalah salah satu dari dua stasiun kereta utama di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut selain Stasiun Poncol. Dibuka sejak 1 Juni 1914, arsitektur khas Belanda masih bisa kamu lihat di stasiun yang masuk dalam kawasan Kota Lama Semarang yang indah.

Di sekitar stasiun tersebut, memang jarang ada gedung-gedung tinggi sehingga saat siang ataupun malam hari, sehingga jika langit sedang bersih dari awan dan polusi cahaya, seharusnya bisa melihat bintang.

Nah, jika kita mengartikan yen in tawang ono lintang dari Bahasa Jawa, maknanya adalah jika di ‘tawang’ ada (terlihat) bintang. Ada kesan kalau sang penyanyi merujuk pada Stasiun Tawang.

Tapi, ternyata itu nggak tepat, Millens. Lagu ini ternyata sama sekali nggak ada kaitannya dengan Stasiun Tawang. Pasalnya ‘tawang’ dalam judul lagu ini diambil dari kata Bahasa Jawa ‘langit’. Di sisi lain, nama ‘tawang’ di Stasiun Tawang diambil dari nama kampung tempat stasiun itu berdiri, yaitu Tawangsari. Jadi, kita nggak bisa asal menyebutnya sebagai Stasiun Langit.

Andjar Any, pencipta lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang". (Cariaku)

Kalau menurut keterangan seniman Jaya Suprana, lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang" sebenarnya malah nggak membicarakan tentang pemandangan bintang di langit meski ada liriknya yang membahas tentang hal tersebut. Justru, lagu ini membahas tentang penantian seorang ayah atas lahirnya anak perempuan.

“Lagu ini adalah ungkapan kerinduan terhadap kelahiran seorang anak perempuan,” ucap Jaya Suprana sebagaimana dinukil dari Kompas, (27/2/2022).

Jadi begini, ceritanya pada 1964, sang pencipta lagu ini, KRT Andjar Any Singanagara alias Andjar Any sudah memiliki tiga orang anak laki-laki. Tapi, istrinya kembali hamil dan akan melahirkan anak perempuan. Dia nggak bisa menemani istrinya melakukan persalinan dan resah menanti di pelataran ruang bersalin. Saat itulah, dia melihat bintang di langit malam yang cerah yang menginspirasinya membuat lagu legendaris ini.

Makanya, di lirik lagu ini, ada kata-kata ‘cah ayu’ yang sebenarnya merujuk pada anak perempuannya tersebut, bukannya seorang gadis muda. Kalau kita telaah lebih dalam semua liriknya, terungkap jelas tentang keresahannya saat menanti persalinan tersebut.

Siapa sangka ya, Millens, ternyata lagu "Yen In Tawang Ono Lintang" sama sekali nggak terkait dengan Stasiun Tawang, namun justru membahas tentang kelahiran seorang anak perempuan yang sangat dinanti ayahandanya. Benar-benar lagu yang indah, ya? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: